Advertisement
Kalau Bisa Buktikan Kecurangan Pilpres, Kubu Prabowo Diiming-Imingi Rp100 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, DEPOK - Kubu paslon capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga ditantang untuk membuktikan indikasi kecurangan dalam Pilpres 2019 yang dilakukan pihak paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf. Hal itu disampaikan Koalisi Relawan Jokowi-Ma'ruf.
Koalisi menyiapkan hadiah uang tunai senilai Rp100 miliar bagi siapapun yang bisa menjawab tantangan tersebut.
Advertisement
"Rp100 miliar akan dibayar cash [tunai] kepada pihak siapapun yang bisa membuktikan ada kecurangan minimal 5 persen dari total hasil hitungan KPU," ujar Diki Candra, relawan dari Muslim Cyber Army-Jokowi, dalam konferensi pers di Depok, Jawa Barat, Minggu (28/4/2019).
Lebih lanjut, Diki menjelaskan bahwa nilai kecurangan minimal 5 persen yang dimaksud adalah angka dari hasil hitungan real count hitung manual yang dilakukan oleh KPU. Angka tersebut dianggap hasil kecurangan yang tidak dilakukan koreksi oleh KPU sehingga perbedaan hasil real count tersebut menjadi salah sebanyak 5 persen yang merugikan paslon nomor urut 02.
"Kecurangan yang dimaksud kecurangan dari semua aspek yang bisa mempengaruhi perolehan suara," kata Diki.
Adapun dana hadiah Rp100 miliar tersebut diklaim berasal dari kumpulan pengusaha besar Muslim yang berjumlah 17 orang.
Pengusaha-pengusaha yang enggan disebutkan identitasnya tersebut, kata Diki, merasa gerah dengan provokasi dari kubu paslon 02 yang menuduh pihak paslon 01 maupun penyelenggara Pemilu melakukan kecurangan secara masif dan terstruktur dalam Pilpres 2019.
"Tujuannya kami ingin meredam dan mengajak pihak 02 agar menghentikan provokasi kalimat curang, baik dialamatkan kepada Jokwi, KPU, dan penyelenggara lainnya," katanya.
"Karena kami yakin tidak ada kecurangan masif dan struktural, yang ada berbagai permasalahan biasa dan jumlahnya tidak banyak. Agar polemik ini dihentikan maka silahkan secara ilmiah kami menunggu data kecurangan itu," sambung Diki.
Koalisi mengakui adanya kemungkinan kesalahan yang terjadi di TPS atau dalam entry data oleh KPU yang merugikan kedua kubu. Namun, mereka menilai jumlahnya tidak signifikan terhadap perolehan suara kedua kubu.
"Selain itu, bahwa formulir C1 [hasil penghitungan suara tiap TPS] itu dibuat enam rangkap dan saya kira sangat sulit untuk direkayasa kecurangan," ujar Sekjen Sahabat Jokowi Harris Mardiansyah.
Koalisi Relawan Jokowi-Ma'ruf ini terdiri atas tujuh tim, yakni Militan 34, Muslim Cyber Army-Jokowi, Forum Kajian Fitnah Akhir Zaman, Sahabat Jokowi, Panca Tunggal-Banten, Jawara Dukung Jokowi (Warjo), dan Team 7 Jokowi Centre Foundation.
Sayembara berhadiah Rp100 miliar ini akan berlangsung hingga sehari sebelum pengumuman resmi penghitungan suara KPU dikeluarkan pada 22 Mei 2019 mendatang.
"Ditunggu sampai jam 12.00 siang. Kepada siapa yang bisa membuktikan bisa hubungi kami di 0812 9131 2199," kata Diki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
Advertisement
Advertisement