Advertisement
Korlantas Pastikan Ganjil Genap Tak Bisa Diterapkan di Arus Mudik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Refdi Andri mengatakan wacana ganjil genap saat mudik kemungkinan besar tidak jadi diterapkan, melainkan rekayasa jalan satu arah di ruas tol dari Jakarta ke arah Jawa Tengah.
"Ganjil genap ini kami perlu bekerja keras untuk itu. Belum lagi masyarakat ini disosialisasikan, diinformasikan sementara ruas-ruas jalan yang kita berlakukan ganjil genap pada saat pintu masuk tol itu akan terjadi hal-hal yang sangat padat," ujar Refdi Andri seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Advertisement
Rakayasa satu arah disebutnya sudah hampir diputuskan dalam konferensi video yang dilakukan dengan semua kapolda dan semua pejabat Mabes Polri pada Selasa sore. Rekayasa satu jalur akan diberlakukan di Tol Cibitung km 25 sampai Brebes Barat km 262 pada 31 Mei-2 Juni 2019, kemudian saat balik, akan diberlakukan di Tol Palimanan km 189 sampai di km 29 atau 25 pada 7-9 Juni 2019.
Sementara untuk Operasi Ketupat 2019 pada akhir Mei hingga awal Juni, petugas yang akan disiagakan sekitar 182 ribu personel ditambah dengan mitra-mitra polantas terkait. Personel akan difokuskan untuk mengatur arus mudik yang bergerak dari Jawa ke Sumatera, Bali dan NTB.
"Yang ada di Jawa saja diperkirakan 60% dari jumlah itu. Termasuk juga nanti Sumatera dan lain-lain terhadap pergerakan yang menjadi perhatian kita yang bergerak dari pulau Jawa ini," kata Refdi Andri.
Ia memperkirakan jumlah kekuatan tersebut sudah proporsional, pada saat-saat tertentu terjadi kepadatan kinerja petugas akan dioptimalkan. Ada pun Operasi Ketupat menghadapi arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2019 direncanakan mulai digelar pada akhir Mei hingga awal Juni 2019 sedikitnya selama 11 hari.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mewacanakan penerapan plat ganjil genap di dalam tol saat arus mudik Lebaran 2019 untuk mengurai kepadatan arus kendaraan, tetapi masih akan membahasnya dengan kepolisian. Ia mengatakan jika tidak diwaspadai maka meningkatnya volume jalan raya bisa menjadi bumerang di beberapa titik rawan kemacetan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
Advertisement
Kawanan Ubur-ubur Muncul Lebih Cepat, 9 Pengunjung di Pantai Krakal Gunungkidul Jadi Korban
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dituding Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam, Ini Klarifikasi Kemenkop-UKM
- PKS Berharap Prabowo-Gibran Ajak Gabung Koalisi Pemerintah Seperti PKB dan NasDem
- Jumlah Warga Palestina yang Tewas di Jalur Gaza Bertambah Menjadi 34.356 Orang
- Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting
- Konferensi Pariwisata PBB Digelar di Bali, Sandiaga: Positif untuk Indonesia
- UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran
- Sandiaga Angkat Bicara Terkait Syuting Film Artis Korea di Bali yang Terkendala Imigrasi
Advertisement
Advertisement