Advertisement
Sudah 2 Kali Zukhas Bertemu Jokowi, Ingin Minta Jatah Strategis untuk Kadernya?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menggelar buka bersama dengan Presiden Joko Widodo di rumah dinas MPR, kompleks Widya Chandra, Jakarta, Jumat (10/5/2019). Tercatat telah ada dua pertemuan resmi antara Jokowi dan Zulhas.
Bisik-bisik terkait masa depan partai berlambang matahari yang dipimpin Zulhas ini pun menjadi menarik untuk disimak lagi.
Advertisement
Sebelumnya, PAN disebut-sebut akan loncat dari koalisi Prabowo-Sandi ke kubu Jokowi-Ma'ruf yang kemungkinan besar memenangi Pilpres 2019. Gosip itu muncul selepas pertemuan Zulhas dan Jokowi di Istana Merdeka.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding mengungkap bahwa bisik-bisik di antara mereka berisi tentang posisi PAN untuk mempertahankan posisi pimpinan MPR RI.
"Itu kan sebenarnya politik di parlemen saja, sih. Jadi nanti tergantung kebijakan politik Pak Jokowi dan parpol koalisi hari ini seperti apa," ujar Karding ketika ditemui di Rumah Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Jumat (10/5/2019).
Menurut Karding, lobi-lobi politik ini wajar bagi PAN yang sedang mencoba segala kemungkinan menempati posisi strategis menempatkan kadernya sebagai petinggi negara.
Sebab, posisi pimpinan di DPR berpotensi tak terkejar lagi. Regulasi UU no 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) mewajibkan lima pimpinan DPR diisi parpol sesuai perolehan suara mereka. Kemungkinan kursi tersebut akan direbut PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, dan NasDem.
Jika PAN mengincar kursi MPR, lantas apa untungnya?
Peneliti Politik LIPI Aisah Putri Budiarti menjelaskan PAN termasuk parpol yang masih bergantung pada sosok personal, yaitu masih kuatnya ketokohan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
Sebab itulah, membranding tokoh berpengaruh baru, ataupun mencoba mandiri keluar dari pengaruh Amien Rais begitu penfing buat PAN. Dengan begitu PAN sanggup bersaing di Pemilu Legislatif (Pileg) berikutnya.
Seperti diketahui, pada Pemilu 2019 PAN diprediksi mengalami penurunan suara dibandingkan dengan capaian pada Pileg 2014. Jika sebelumnya PAN meraih 7, 59 persen suara, kini diprediksi hanya sekitar 6, 7 persen suara di Pileg 2019.
"Ketika pimpinan partai atau politisi partai menjadi pemimpin MPR, maka akan meningkatkan posisi strategis partai dalam politik, meningkatkan daya tawar politik, prestise partai, dan menjadi modal elektoral mereka untuk pemilu selanjutnya," ujar Putri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Bilang Begini
- Keluarga Polisi yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Datangi TKP untuk Lihat CCTV
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Airlangga Jadi Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD dengan Empat Tugas Ini
- Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG
- Ramai Parpol Berkoalisi, Pengamat Sebut Oposisi Tetap Diperlukan untuk Awasi Kinerja Pemerintah
- PDIP Kembali Tegaskan untuk Tentukan Sikap Berkoalisi atau Oposisi saat Rakernas 26 Mei
Advertisement
Advertisement