Advertisement
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu, Rektor Undip Kumpulkan 80 Rektor se-Jateng
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG--Sekitar 80 rektor perguruan tinggi se-Jawa Tengah (Jateng), berkumpul di Gedung Prof. Sudharto, Kampus Universitas Diponegoro (Undip), Tembalang, Kota Semarang, Senin (20/5/2019). Mereka berkumpul pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (22/5/2019).
Acara yang digagas Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama, bersama Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof. Fathur Rochman, dan , Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jateng, Prof. Dr. D.Y.P. Sugiharto, itu membicarakan sejumlah hal terkait situasi dan kondisi politik pasca-pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April lalu.
Advertisement
Rektor Undip menilai pasca-coblosan Pemilu 2019, kondisi politik Tanah Air mulai memanas. Banyak bertebaran klaim dari pasangan calon (paslon) yang membuat gaduh suasana di tengah masyarakat. Terlebih lagi, muncul isu adanya people power untuk menentang hasil pemilu yang diumumkan, Rabun anti.
Agar isu-isu tersebut tidak menjadi bola liar, Forum Rektor Indonesia (FRI) Jawa Tengah itu pun melakukan deklrasi untuk menentukan sikap. “Deklarasi ini dilakukan agar masyarakat tidak terprovokasi dan bentuk keprihatinan kami melihat dan mengantisipasi kondisi yang berkembang saat ini,” ujar Yos selaku Rektor Undip sekaligus Ketua FRI saat dijumpai wartawan di Gedung Prof. Sudharto, Senin siang.
Berkembangnya isu-isu negatif yang ada di masyarakat, lanjut Yos juga dirasakan petinggi perguruan tinggi. Hingga akhirnya muncul gagasan untuk membuat sikap dan melakukan deklarasi. “Inilah sikap kami dalam rangka memelihara bangsa Indonesia agar tetap pada ideologi Pancasila dan tidak terpecah belah gara-gara maneuver elit politik yang berkontestasi dalam pemilu,” imbuhnya.
Deklarasi yang dilakukan forum rektor ini, lanjut Yos berisi tentang penyelesaikan semua permasalahan dengan cara musyawarah, bukan people power. Menurutnya, sebagai orang Jawa haruslah mengedepankan sifat ‘yen ono rembuk, ayo dirembuk’ atau musyawarah untuk mencapai mufakat dan bukan menjunjung sikap egois yang mementingkan diri sendiri.
"Kami juga meminta elit politik agar tidak melakukan provokasi. Selain itu juga memberikan dukungan kepada penegak hukun untuk tegas dalam melakukan penindakan," jelasnya.
Menurutnya, apabila kondisi pasca Pilpres 2019 masih seperti ini, bangsa Indonesia akan berkutat di situ saja. Prof. Yos juga mengimbau mahasiswa khususnya di Jawa Tengah agar tidak ikut gerakan people power. "Tugas mahasiswa adalah belajar dengan tekun," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com/Semarangpos
Berita Lainnya
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement