Advertisement
Warga Antre Ingin Mengadopsi Bayi Cantik Dibuang di Teras Rumah
Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN -- Sejumlah warga berdatangan ke RSUD dr. Soeratno untuk menawarkan diri untuk mengadopsi bayi yang dibuang di teras rumah. Beberapa karyawan RSUD dr. Soeratno juga dikabarkan tertarik untuk mengadopsi sang bayi. Kendati demikian, pihak rumah sakit tidak bisa mengambil keputusan karena proses adopsi bayi ditangani oleh Dinas Sosial.
“Kebetulan ada warga kami yang berniat mengadopsi bayi itu. Tapi kami tidak tahu prosesnya bagaimana. Sementara kami ingin melihat kondisi kesehatan bayi itu dulu,” ujar Didik, warga Gilirejo Lama, Kecamatan Miri, kepada JIBI/Solopos, Rabu (22/5/2019).
Advertisement
Setelah dirawat secara intensif selama lebih dari 24 jam, kondisi kesehatan bayi perempuan yang ditemukan pada Selasa (21/5/2019), di teras rumah warga Dukuh Bogorejo, RT 020/RW 005, Desa Kragilan, Gemolong, Sragen mulai membaik.
Pantauan Solopos.com di RSUD dr. Soeratno Gemolong, Rabu (22/5/2019), bayi malang tersebut masih dirawat intensif di Ruang Perinatologi. Jarum infus masih menancap di kaki kiri bayi. Perkembangan kesehatan bayi dipantau setiap hari oleh petugas medis di RSUD dr. Soeratno.
Direktur RSUD dr. Soeratno Gemolong, Agus Trijono, mengatakan masalah dehidrasi yang dialami bayi sudah tertangani. Agus tidak bisa memastikan berapa lama bayi tersebut menahan haus sebelum akhirnya ditemukan warga. Beruntung setelah ditemukan, warga langsung membawa ke rumah sakit sehingga masalah dehidrasi bisa tertangani.
“Sebanyak 70 persen tubuh bayi itu berisi cairan. Kalau sudah dewasa baru persentasenya 50:50. Oleh karenanya, bayi itu harus sering-sering diberi minum susu supaya tidak dehidrasi. Kemungkinan bayi itu dehidrasi dalam hitungan jam, tidak sampai berhari-hari. Sekarang masalah dehidrasi sudah tertangani,” ucap dr. Agus Trijono saat ditemui Espos di kantornya.
Guna memulihkan kondisi kesehatannya, bayi perempuan tersebut masih ditangani intensif di Ruang Perinatologi RSUD dr. Soeratno. Bayi tersebut masih akan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan lanjutan dari dokter spesialis.
“Pada prinsipnya, kondisi kesehatan bayi itu sudah stabil. Namun, kami masih perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut. Kesehatan bayi itu menjadi tanggung jawab rumah sakit. Setelah kondisi kesehatannya benar-benar sudah membaik, kami baru menyerahkan bayi itu ke Dinas Sosial. Apakah mau diadopsi atau bagaimana, kebijakannya ada di Dinas Sosial,” terang dr. Agus Trijono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
- Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi
- Basarnas Kerahkan 5 Unit Tim SAR Cari Korban Hilang Akibat Banjir Luwu
Advertisement
Advertisement