Advertisement
Komunitas Ojol Apresiasi Kinerja TNI-Polri karena Sukses Jaga Stabilitas Keamanan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pasca kericuhan pada 21-22 Mei 2019, komunitas ojek daring, Gerakan Roda Dua Ojol (Garda), mengapresiasi kinerja TNI-Polri dalam menjaga stabilitas keamanan nasional di DKI Jakarta dan secara umum di Indonesia.
Pimpinan Dewan Pembina Garda Igun Wicaksono di Jakarta, Senin (27/5/2019), mengapresiasi kinerja aparat keamanan, TNI-Polri, yang berhasil menjaga stabilitas negara dan Ibu Kota Jakarta.
Advertisement
"Kami ke sini untuk mengucapkan terima kasih kepada aparat yang telah menjaga NKRI, menjaga Jakarta, menjaga persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia yang lebih besar," kata Igun yang mendatangi Kantor Bawaslu RI, dalam siaran persnya, Senin (27/5/2019).
Komunitas ojek daring pun menyerahkan bunga dan helm serta jaket secara simbolis kepada aparat, sebagai tanda dukungan kepada Polri dan TNI.
Igun Wicaksono menyesalkan adanya video oknum pengemudi ojek daring melakukan perundungan terhadap aparat keamanan
"Adanya video oknum ojol yang mem-'bully' petugas penjaga NKRI, TNI Polri, itu adalah oknum yang tidak mewakili ojol NKRI secara keseluruhan," kata dia.
Igun berharap, keamanan Indonesia bisa terus terjaga.
Dia juga mengaku telah meminta rekan pengemudi ojek daring agar tidak mudah terprovokasi isu miring.
"Perdamaian dan kenyamanan itu penting, agar kami para pengemudi bisa mencari nafkah di jalanan. Saya serukan ke teman-teman agar tidak gampang diprovokasi," ucapnya.
Selain itu, Igun berharap, para pihak kontestan Pilpres 2019 untuk mengutamakan keutuhan berbangsa dan negara.
Dia meminta masyarakat tidak dikorbankan untuk kepentingan sesaat.
"Jangan lagi rakyat dikorbankan untuk kepentingan ambisius. Pemilu dan Pilpres 2019 sudah disepakati bersama prosesnya melalui jalur konstitusi, KPU sebagai penyelenggara yang sudah sesuai," ucapnya.
Igun juga mengecam pihak yang memobilisasi massa hingga menimbulkan kericuhan beberapa hari lalu.
"Jangan jadikan ambisi untuk mencapai tujuan yang tidak sesuai konstitusi dengan cara-cara memobilisasi massa atau memecah belah rakyat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Antisipasi Konvoi Kelulusan Pelajar, Polres Bantul Bakal Gelar Patroli
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
- Israel Beri Waktu Hamas Sepekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Korban Meninggal Akibat Banjir Luwu Sulsel Terus Bertambah, 2 Orang Hilang
- Sekjen Gerindra Sebut Gelora Tak Menolak PKS Masuk Pemerintahan Prabowo
- Persatuan Penyiaran Eropa Larang Simbol Palestina di Ajang Eurovision Song Contest Swedia
- Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Dipercepat
Advertisement
Advertisement