Advertisement
Habiskan Rp259 Miliar, NasDem Jamin Semua Dana Kampanye Telah Dilaporkan ke KPU
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Partai NasDem secara resmi melaporkan dana kampanye Pemilu 2019 sebesar Rp259 miliar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (31/5/2019). Partai ini melaporkan seluruh dana kampanye yang digunakan selama Pemilu sebagai bentuk transparansi dan pendidikan politik bagi masyarakat.
Pelaporan itu tim dari NasDem dengan mengunjungi Kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, yang juga telah diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik Haryono, Junianto & Asmoro.
Advertisement
Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan pihaknya terus berusaha untuk membuka ruang yang transparan dalam berdemokrasi, termasuk melaporkan dana kampanye sesuai ketentuan. Ia menjamin angka yang dilaporkan merupakan riil yang digunakan selama kampanye Pemilu baik yang bersifat pengeluaran sekaligus asal dana yang didapatkan. Penyerahan laporan dana kampanye itu juga merupakan bentuk tanggungjawab NasDem yang telah dimanatkan oleh UU No 7/2017 tentang pemilu.
Keterbukaan laporan itu, kata dia, sebagai pendidikan politik bagi masyarakat. “Karena kami partai yang transparan, jadi kami laporkan semua dana ke KPU. Pelaporan ini bagi NasDem merupakan bagian dari proses pendidikan politik bagi masyarakat," kata Ahmad Ali, Sabtu (1/6/19).
Ia menambahkan laporan itu juga sebaiknya bisa diakses publik sehingga masyarakat bisa mengetahui. Dengan demikian bisa menjadi pelajaran untuk melihat bagaimana demokrasi di Indonesia sudah berjalan dengan baik di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, dari Rp259 miliar dana kampanye yang dikeluarkan oleh NasDem, sebanyak Rp177 miliar dana kampanye berasal dari caleg dan sekitar Rpp80 miliar berasal dari keuangan dan kas partai. Dana tersebut merupakan akumulasi dari biaya sosialisasi dan kampanye yang dilakukan caleg sejak ditetapkan menjadi DCT oleh KPU.
Jika dirata-rata setiap caleg menghabiskan sekitar antara Rp4 miliar hingga Rp5 miliar per orang. Menurutnya jumlah itu masih normal karena luasnya daerah pemilihan dan kompetisi pemilu yang semakin berat. “Karena semua caleg paling tidak harus membuat minimal tiga pertemuan setiap harinya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Pilkada 2024: Golkar DIY Beberkan Kemungkinan Koalisi dan Kursi yang Dibidik
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Banyak Partai Ingin Gabung, Prabowo Diminta Hati-hati Bagikan Jatah Kursi Menteri
- Petani Diminta Segera Tebus Pupuk Bersubsidi Supaya Tidak Menumpuk
- Aniaya Sopir Taksi, WNA asal Australia Dideportasi
- Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu
- Taruna STIP Jakarta Meninggal karena Dianiaya, Kemenhub Ikut Investigasi
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
Advertisement
Advertisement