Advertisement
Di Jateng, Gubernur Tunggu Saran Warga Terkait PPDB SMA
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo ingin mendapatkan formula yang tepat atau sesuai kebutuhan masyarakat dalam menggelar penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat sekolah menengah atas (SMA) 2019 yang akan dimulai 1 Juli nanti.
Ia meminta warganya memberikan masukan terkait pelaksanaan PPDB SMA. “Silakan masyarakat bisa memberi masukan, langsung ke medsos [media sosial] saya, bisa di Facebook, Twitter, atau ke aplikasi Lapor Gub juga boleh. Saya tunggu masukannya selama lima hari ini, mulai hari ini [Kamis, 13 Juni].” ujar Ganjar saat dijumpai wartawan di kantornya, Kamis pagi.
Advertisement
Ganjar mengaku pendapat, saran, maupun masukan dari warga itu sangat penting bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dalam merumuskan sistem yang digunakan dalam PPDB SMA 2019. Meski pun dalam pelaksanaannya nanti, Jateng tidak bisa lepas dari aturan Permendikbud No.51/2018 tentang PPDB yang menggunakan sistem zonasi.
Dengan sistem zonasi itu, siswa yang berdomisili dekat dengan sekolah atau dalam zonasi memiliki kans lebih besar untuk diterima karena mendapat kuota 90%/ Sementara, siswa yang berprestasi dan dari luar kota masing-masing hanya mendapat kuota 5%.
Sistem itulah yang menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Banyak masyarakat, terutama orang tua murid khawatir anaknya tidak mendapat sekolah yang diinginkan karena terganjal sistem zonasi.
“Maka itu, saya perlu masukan dari masyarakat. Formula apa yang cocok untuk PPDB nanti,” ujarnya.
Ganjar menambahkan aturan PPDB yang sudah dirumuskan dalam Permendikbud No.51/2018 sebenarnya bagus. Aturan itu mengedepankan prinsip keadilan, di mana tidak ada lagi batasan sekolah favorit dan non-favorit.
“Prinsip [aturan] dari kementerian sebenarnya bagus. Prinsipnya mengusung keadilan, sehingga anak bisa mendapat sekolah yang dekat dengan rumahnya. Tapi, sistem yang cepat-cepatan itu bisa membuat siswa yang berprestasi jadi enggak dapat sekolah yang diinginkan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ganjar pun mengaku sudah mengajukan usulan ke Kemendikbud agar sistem PPDB sedikit diubah. Salah satunya dengan memberikan tambahan kuota bagi siswa berprestasi, dari 5% menjadi 20%.
Usulan itu rencana disampaikan saat Kemendikbud menggelar rapat koordinasi (rakor) secara nasional, Kamis siang ini. “Mudah-mudahan usulan itu diterima. Kalau diterima, kita tinggal buatkan pergubnya. Cepat kok, tinggal saya tanda tangan, enggak perlu minta persetujuan DPRD,” tegas Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
- Terbongkar! Pejabat Kementan Patungan Rp1 Miliar untuk Biayai Umrah SYL
- Arsip Indarung I Semen Padang Ditetapkan Jadi Memory of the World Asia Pacific
- Presiden NOC Prancis Doakan Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Berita Pilihan
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
- Viral Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai dengan Tarif Rp100 Juta Per Video, Berikut Klarifikasi dari DJBC
Advertisement
DPAD DIY Ajak Masyarakat Bijak Menggunakan Teknologi di Era Digitalisasi Lewat Gelaran Bedah Buku
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement