Advertisement
Sandiaga : Sidang MK Bukan Masalah Prabowo-Sandi Menang atau Kalah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang sudah diajukan BPN Prabowo-Sandi ke Mahkamah Konstitusi menjadi salah satu topik pembahasan pertemuan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno bertemu Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Sabtu (15/6/2019) malam.
"Alhamdulillah silaturahmi ini berlangsung hangat dan kita bertukar pikiran tentang perkembangan terakhir khususnya saya memberikan 'update' proses sidang di MK dan juga masalah perekonomian negeri yang sekarang dalam keadaan belum baik," kata Sandiaga, di kediaman Zulkifli Hasan dikutip dari Antara.
Advertisement
Sandiaga menilai proses di MK dan proses-proses politik harus mampu menghadirkan kepastian dalam dunia usaha, sehingga investasi kembali masuk, lapangan kerja terbuka dan perang dagang Amerika-China jangan sampai berdampak pada harga kebutuhan pokok masyarakat.
Dia mengatakan untuk sidang di MK, dirinya bersyukur prosesnya berlangsung lancar dan berharap prosesnya membawa kebaikan di dalam sistem demokrasi Indonesia.
"Menurut kami yang menjadi ikhtiar dari saya dan Pak Prabowo adalah mengaspirasikan apa yang disampaikan masyarakat. Ini bukan masalah Prabowo-Sandi kalah atau menang tapi ini adalah perbaikan dan bagaimana kita memperkuat institusi demokrasi kita," ujarnya.
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan silaturahmi dirinya dan Sandiaga baru bisa terjadi hari ini, karena dirinya sibuk mengurusi rekapitulasi suara PAN di daerah pemilihan (dapil).
Menurut dia, silaturahmi yang terjadi hari ini adalah langkah yang baik bagi ke depannya, namun dirinya enggan membahas isi pertemuannya dengan Sandiaga tersebut.
"Jadi baru pada kesempatan ini silturahmi ini berhasil dan mudah-mudahan bisa membuat kebaikan bagi bangsa dan negara Indonesia," katanya.
Dia mengatakan sikap politik PAN menunggu hasil sidang sengketa PHPU di MK dan baru bersidang pada Jumat (14/6), dan diyakininya akan menghasilkan keputusan yang bisa diterima dengan baik dan dihormati.
Menurut dia, ke depannya tidak perlu ada penyebutan "kampret" atau pun "cebong" di masyarakat, karena Pemilu 2019 telah usai dan saat ini yang terjadi harus pertemanan yang kuat antarsesama anak bangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
- MUI Desak Mahkamah Pidana Internasional Tak Ragu Tangkap Benyamin Netanyahu
Advertisement
Advertisement