Advertisement
Pertemuan Jokowi-Prabowo Menunggu Momentum Tepat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pertemuan penting antara dua kontestan Pilpres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, tampaknya butuh momentum lewat perantara suatu acara tertentu.
Seperti diketahui, hingga sidang sengketa Pilpres 2019 berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK), Jokowi dan Prabowo masih belum juga bertemu untuk mencairkan suasana politik Tanah Air.
Advertisement
Padahal, sebelumnya gembar-gembor wacana pertemuan keduanya akan digelar selepas hari-H pencoblosan, setelah pengumuman resmi KPU, atau ketika momen lebaran, santer terdengar. Tapi nyatanya tak terwujud juga.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin berpendapat, pertemuan terbuka antara tokoh-tokoh politik memang biasanya terjadi dengan membonceng suatu acara tertentu.
"Pertemuan Prabowo dengan Jokowi bisa terjadi karena ada momentum, bisa juga tidak ada. Tapi agar smooth secara politik, pertemuan biasanya ketika ada momentum tertentu," ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (18/6/2019).
Buktinya, apabila menilik Pilpres 2014, pertemuan pertama antara Jokowi dan Prabowo memang terjadi cukup lama sejak Hari-H pemungutan suara pada Juli 2014. Yaitu, tiga bulan setelahnya, di Kartanegara, tepat pada haru ulang tahun Prabowo pada 17 Oktober 2014.
Barulah selepas itu, kondisi politik mencair, hingga pertemuan-pertemuan berikutnya pun mudah terwujud. Di antaranya ketika Prabowo menghadiri pelantikan Jokowi dan ketika keduanya bertemu di Istana Negara.
Oleh sebab itu, menurut Ujang, skema rekonsiliasi yang sama dimungkinkan kembali terjadi pada tahun politik kali ini. Sebuah acara besar yang akan dihadiri keduanya, akan sangat menolong pertemuan dalam rangka rekonsiliasi. Tetapi, penyelesaian sidang sengketa pemilu agaknya masih menjadi ganjalan tersendiri.
"Saat ini belum ada momentum yang tepat. Mungkin pascasidang MK nanti akan ada momentum terbaik untuk keduanya bertemu," harap pria yang juga Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
Sebelumnya, menanggapi rencana pertemuan Jokowi-Prabowo, politisi PPP sekaligus Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Arsul Sani mengaku bahwa proses rekonsiliasi sebenarnya masih berjalan di antara politisi kedua kubu.
"Jadi jangan dikira kemudian katakanlah, antara tim hukum paslon 02 dengan paslon 01 berbantah-bantahan [di sidang MK] kemudian tidak ada komunikasi sama sekali antara mereka yang ada di TKN dan yang di BPN. Masih ada komunikasi," ujarnya kepada Bisnis ketika ditemui di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Senin (17/6/2019).
"Apalagi banyak yang di TKN dan BPN itu sama-sama berkantor di senayan. Ya, pasti ketemu. Saya hari ini saja sudah bertemu pak Dasco [Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad] dengan yang lain-lain. Jadi memang komunikasi kita tidak terputus," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memberi komentar terkait upaya rekonsiliasi, sebab masih fokus pada sidang sengketa pemilu di MK.
"Kalau soal isu pascapilpres, ini kita lihat sidang MK dulu. Semuanya sudah kita serahkan ke pak Bambang Widjojanto dan pak Denny Indrayana," ujarnya kepada Bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Ivar Jenner Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Irak, Tiket Olimpiade di Depan Mata
- Demo May Day Ricuh hingga Mahasiswa Luka-luka, Ini Kata Kapolrestabes Semarang
- Justin Hubner Kapten, Kelly Sroyer Starter, Sananta di Bangku Cadangan
- Laga Masih 1 Jam Lagi, Stadion Abdullah bin Khalifah Disesaki Suporter Garuda
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement