Advertisement
Pembangunan Tol KLBM Jatim Segera Selesai, Surabaya-Gempol Bakal Lancar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan konstruksi jalan tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar (KLBM) di Jawa Timur rampung pada akhir 2019. Jalan tol ini diyakini bisa mengurai kemacetan di jalur Surabaya-Gempol.
Berdasarkan keterangan resmi BPJT, jalan tol KLBM dijadwalkan beroperasi pada akhir 2019 untuk seksi 1-3 sedangkan seksi 4 menyusul setahun kemudian. Hingga Mei 2019, progres pembangunan jalan tol sepanjang 38,29 kilometer itu mencapai 70,24%.
Advertisement
Kehadiran jalan tol KLBM akan menghubungkan aksesibilitas lalu lintas kendaraan antarwilayah di daerah Krian, Kabupaten Sidoarjo dengan Manyar, dan Kabupaten Gresik. "Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar merupakan jalan tol yang menghubungkan antar kawasan industri utama di wilayah penyangga utama Kota Surabaya, yaitu Sidoarjo dan Gresik," tulis BPJT, Kamis (20/6/2019).
Jalan tol KLBM terbagi menjadi empat seksi. Seksi 1 (Krian – Kademean Mengganti) sepanjang 9,45 kilometer, seksi 2 (Kademean Mengganti – Boboh) 13,53 kilometer, seksi 3 (Boboh – Bunder) 6,02 kilometer, dan Seksi 4 (Bunder – Manyar) 9,39 kilometer.
Selain menjadi akses untuk kendaraan logistik sekitar kawasan pelabuhan di Jawa Timur, jalan tol KLBM juga dapat menjadi penghubung ke daerah wisata di Jawa Timur. Secara keseluruhan, jalan tol KLBM menghabiskan biaya investasi sebesar Rp12,22 triliun. PT Waskita Bumi Wira menjadi investor di ruas ini dengan kepemilikan konsesi selama 45 tahun.
Direktur Utama Waskita Bumi Wira, Herwidiakto mengatakan perseroan telah mendapat pinjaman dari sindikasi perbankan sebanyak Rp5,36 triliun konstruksi seksi 1, seksi 2, dan seksi 3. "Tiga ruas itu prioritas, seksi 4 kami mulai bangun tahun ini," ujarnya.
Dia menambahkan, sebagian besar konstruksi di seksi 4 akan menggunakan tiang pancang atau pile slab, sehingga jalan tol bakal melayang di atas tanah. Konstruksi menggunakan tiang pancang dipilih karena trase melewati kawasan tambak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Letusan Gunung Ibu Ciptakan Fenomena Unik karena Memicu Badai Petir Vulkanik
- Tingkatkan Cadangan Emas hingga Rp80 Triliun, Pengelola Tambang Gosowong Lakukan Efisiensi
- 1,4 Miliar Penduduk India Terancam Cuaca Panas Ekstrem
- Jemaah Calon Haji Dilarang Membentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
Advertisement
Anak Muda Diedukasi Jadi Pengusaha Lewat Event Lari Pejuang Run 2024 di UGM
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Rangkaian Acara Waisak 2024 di Candi Borobudur, Masyarakat Dapat Menyaksikannya
- Komandan KKB Petrus Pekei Ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz 2024
- Update Kasus Enzy Storia dan Bea Cukai, Penjual Tas Tak Mencantumkan Harga Sebenarnya
- Gunung Semeru Alami 6 Kali Letusan Pagi Ini
- PPP Dukung Khofifah di Pilgub Jawa Timur
- Jumlah Kementerian Bertambah dari 34 Jadi 40, Yusril: Masih Wacana, Belum Resmi
- Mutu Jalan Tol MBZ Dituding Berada di Bawah Standar, Begini Respons Pengelola
Advertisement
Advertisement