Advertisement
Program Ekonomi untuk Perdamaian Usulan AS Ditolak Palestina
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Palestina Mahmud Abbas menolak program ekonomi untuk pedamaian dengan Israel yang digagas Amerika Serikat dan menuntut sebelum program itu dijalankan harus ada solusi politik.
"Kami sudah menyatakan tidak akan menghadiri forum di Bahrain. Alasannya adalah permasalahan ekonomi tidak boleh dibahas sebelum problem politik dituntaskan," kata Abbas seperti dikutip Reuters, Senin (24/6/2019).
Advertisement
Dia menambahkan bahwa selama belum ada solusi politik maka pihaknya tidak akan menyepakati persoalan ekonomi.
Otoritas Palestina menyatakan sudah memboikot pertemuan di Bahrain yang akan dimulai pada Selasa (25/6/2019).
Mereka menuduh Presiden AS Donald Trump, yang merupakan sekutu Israel hendak membungkam mereka dengan uang ketimbang mengakui kemerdekaan Palestina.
Palestina menganggap AS hendak menggoda mereka dengan janji menanamkan modal miliaran dolar, supaya menghindari membahas permasalahan politik dengan Israel terutama soal wilayah yang masih diduduki.
Penasihat Abbas, Hanan Ashrawi menegaskan bahwa jika berniat serius menjadi penengah dengan Israel dan membuat perdamaian di Timur Tengah, AS harus mengutamakan tuntutan mereka.
"Pertama cabut blokade Jalur Gaza, hentikan pencaplokan tanah, sumber daya dan uang kami oleh Israel, berikan kami kebebasan untuk mengendalikan perbatasan, langit, dan perairan kami. Kemudian biarkan kami membangun ekonomi sebagai bangsa yang bebas dan berdaulat," ujar Ashrawi.
Di sisi lain, Gedung Putih ngotot menyatakan usul perdamaian ekonomi mereka untuk Israel dan Palestina sangat tepat. Mereka menyatakan bantuan untuk membangkitkan ekonomi Palestina melalui sejumlah bank adalah demi membangun pemerintahan yang baik dan mencegah korupsi.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniya juga menolak pertemuan Bahrain. "Peta Perdamaian menuju Kesejahteraan memperlihatkan upaya yang ambisius dan menyeluruh bagi masyarakat Palestina," demikian isi pernyataan Gedung Putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
- Balas Serangan KKB Papua, Brimob dan Kopassus Diterjunkan
- Janji Tak Akan Intervensi Pembentukan Kabinet Prabowo, Jokowi: Kalau Usul Boleh
- Siap-Siap! Seleksi CPNS 2024 Segera Dibuka Mulai Bulan Depan, Cek Jadwal dan Formasinya
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
Advertisement
Advertisement