Advertisement
Jika Kalah di MK, Pengamat Ramalkan Prabowo Subianto Bakal Jadi Oposisi Pemerintahan Jokowi
Advertisement
Harianjogja.com, KUPANG- Akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Bataona memprediksi Prabowo Subianto akan menyatakan diri sebagai oposisi jika putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatannya.
"Jika Prabowo kalah di MK, maka saya memprediksi, Prabowo Subianto justru akan menyatakan diri sebagai oposisi di negeri ini, karena hanya dengan menjadi oposisi, Prabowo bisa merawat pengikutnya," kata Mikhael Bataona kepada Antara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (27/6/2019).
Advertisement
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan posisi Prabowo Subianto dan Partai Gerindra jika putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatannya dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019.
Menurut dia, jika kalah di MK, Prabowo bersama pendukungnya diperkirakan akan tetap memilih berada di luar pemerintahan dan menjadi oposisi bagi pemerintahan yang berkuasa.
"Dengan mengambil posisi sebagai oposisi, maka Prabowo bisa merawat pengikutnya, karena kekuatan inilah yang akan ia gunakan untuk kontestasi elektoral ke depan," kata dosen ilmu Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia serta Ilmu Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang itu.
Jika putusan MK menolak gugatannya, dia mengatakan, Prabowo akan menerima kekalahan hanya sebagai bagian dari konsekuensi atas putusan MK, tetapi bukan karena menerima kekalahan secara substantif.
"Soal menerima kekalahan, saya kira secara keadaban politik tentu Prabowo akan bertemu, tetapi ini kan namanya dramaturgi politik sehingga Prabowo hanya mengakui kekalahannya dari kekalahan di MK," katanya.
Justru, kata dia, kekalahan akan dirawat sebagai kekuatan psikologis yang punya dampak elektoral demi kebesaran oposisi dan kepentingan politik elektoral ke depan.
"Jadi untuk panggung depannya, (jika kalah di MK) saya kira Prabowo akan menerima kekalahannya itu, tetapi itu tidak menggambarkan apa yang sesungguhnya sedang dan akan mereka lakukan di panggung belakang sebagai kekuatan oposisi di negeri ini," kata Mikhael Bataona yang juga pengajar investigatif news dan jurnalisme konflik pada Fisip Unwira itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- 33 Petahana Bertahan di DPRD Klaten, Paling Senior Memasuki Periode Ketujuh
- Kasus Duel Tukang Angon Bebek di Klaten, Warga Demo Minta Tersangka Dibebaskan
- Sadis! Ini Hasil Autopsi Pengusaha Tembaga Boyolali yang Dibunuh Teman Sendiri
- Perluas Jejaring Internasional, Tim UIN Salatiga Kunjungan Resmi ke Filipina
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
- Israel Beri Waktu Hamas Sepekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Korban Meninggal Akibat Banjir Luwu Sulsel Terus Bertambah, 2 Orang Hilang
- Sekjen Gerindra Sebut Gelora Tak Menolak PKS Masuk Pemerintahan Prabowo
Advertisement
Advertisement