Advertisement
Jokowi Raih Rekor 5 Kali Menang Pemilu
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Hari ini, Minggu (30/6/2019) calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan ditetapkan sebagai capres cawapres terpilih Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum.
“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu kembali bersama-sama membangun Indonesia, bersama-sama memajukan negara Indonesia, Tanah Air kita tercinta,” kata Presiden Joko Widodo menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam.
Advertisement
Kutipan pidato Jokowi itu menandai kemenangannya sebagai presiden terpilih yang berpasangan dengan wakil presiden terpilih Kiai Ma’ruf Amin, setelah MK menolak gugatan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Joko Widodo bisa disebut sebagai satu-satunya tokoh di Indonesia yang memegang rekor pemenang pemilihan umum sebanyak lima kali, mulai dari pemilihan wali kota, gubernur hingga presiden.
Capaian rekor langka itu pastinya bukan jatuh dari langit, tapi dilalui dengan perjuangan panjang dan melelahkan.
Karir politiknya dimulai saat suami dari Iriana itu terpilih sebagai Wali Kota Solo periode tahun 2005-2010 berpasangan dengan F.X Hadi Rudyatmo yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu kemudian terpilih lagi menjadi wali kota untuk kedua kalinya untuk periode 2010-2015.
Namun, Jokowi tidak melanjutkan periode kedua dan menyelesaikan jabatannya sebagai wali kota tahun 2012.
Jokowi yang lahir di Solo, 21 Juni 1961 itu kemudian maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang saat itu berpasangan dengan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok tahun 2012.
Tidak disangka, politikus PDI Perjuangan dengan latar belakang pengusaha mebel itu kemudian kembali menang melawan calon petahana, Fauzi Bowo, yang berlangsung dalam dua putaran.
Itu merupakan kemenangan ketiga Jokowi dalam kontestasi politik khususnya dalam pemilihan kepala daerah.
“Blusukan” atau turun langsung kepada masyarakat di pelosok merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang dilakukan Jokowi selama memimpin Solo.
Menurut dia, hal itu merupakan salah satu cara meraih hati masyarakat sehingga dari awalnya pengusaha mebel biasa yang tidak dikenal, mengantarkan dirinya menjadi pemimpin di Solo.
Ciri khas tersebut juga ia terapkan di DKI Jakarta, padahal kondisi daerah berbeda dengan Solo dan masyarakat yang lebih banyak dan dinamika yang lebih kompleks.
Sosoknya yang sederhana lengkap dengan fenomena baru belusukan tersebut, membuat Jokowi sukses meraih perhatian masyarakat Ibu Kota.
Nama Joko Widodo kemudian semakin melambung, tidak hanya di Jakarta, namun juga meraih hati rakyat Indonesia.
Setelah dua tahun memimpin DKI Jakarta, PDI Perjuangan kemudian menunjuk Joko Widodo maju pada ajang kompetisi politik tertinggi yakni Pemilihan Presiden tahun 2014, berpasangan dengan politikus senior, Jusuf Kalla (JK).
Lagi-lagi, kakek dari Jan Ethes dan Sedah Mirah itu kemudian kembali menang dan mengantarkan Jokowi menjadi RI-1.
Selama periode kepemimpinannya 2014-2019, Jokowi membangun sejumlah program di antaranya infrastruktur, pemberantasan korupsi, ekonomi, hingga sumber daya manusia melalui tema besar Nawacita yakni sembilan program prioritas.
Capaian tersebut kemudian menjadi modal bagi Jokowi untuk kembali maju pada Pilpres 2019 yang berpasangan dengan Kiai Ma’ruf Amin.
Ia akhirnya menang lagi sebagai presiden terpilih untuk periode 2019-2024 setelah melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan selama 10 bulan terakhir.
Ini merupakan kemenangan kedua Jokowi dalam Pilpres, sekaligus kemenangan kelima dalam kontestasi politik.
“Proses pemilihan presiden dan wakil presiden dan pemilihan legislatif yang kita lalui dalam 10 bulan terakhir telah menjadi pembelajaran, telah menjadi pendewasaan dalam kita berdemokrasi di negara kita," tutur Jokowi didampingi Ma’ruf Amin menanggapi putusan MK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Tim Penyidik Kejati DIY Sita Sejumlah Barang Terkait Dugaan Korupsi di PT Taru Martani Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gunung Ruang Naik ke Level Awas, Masyarakat Diimbau Evakuasi
- Bali Dituding Kelebihan Turis, Kemenparekraf Membantah
- Tak Semua Harus Dirangkul, Prabowo Diminta Sisakan 2 Partai Agar Bisa Jadi Oposisi
- Mencegah Korupsi di Daerah, KPK Menyiapkan Lima Program
- Pria di China Mulai Sulit Cari Istri Memicu Penipuan Pengantin Pesanan, KBRI Beijing: Harap Waspada
- Lemkapi Sebut Polri Butuh Nahdlatul Ulama
- Erupsi, Gunung Ruang Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi Lima Kilometer
Advertisement
Advertisement