Advertisement
Ekskavasi di Tepi Bengawan Solo Temukan 149 Fosil Binatang Purba
Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN --Tim ekskavasi struktur tanah purba Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menemukan sebanyak 149 fragmen fosil binatang purba di tepi Bengawan Solo wilayah Sragen.
Fosil binatang purba itu ditemukan saat tim melakukan ekskavasi di tepi Bengawan Solo wilayah Dukuh Butuh, Banaran, Sambungmacan, Sragen, selama sepekan terakhir. Fosil-fosil tersebut disimpan di rumah warga Sambungmacan untuk kepentingan penelitian.
Advertisement
Anggota staf BPSMP Sangiran, Sragen, Ilham Abdullah, Minggu (30/6/2019), menjelaskan seratusan fragmen fosil tersebut berupa serpihan tulang dan gigi.
Dia memerinci dari 149 buah fosil itu teridentifikasi berupa tulang dari sejumlah binatang purba, yakni hewan berkuku genap atau artiodactyla, keluarga rusa (cervidae), keluarga kerbau atau hewan berkuku belah (bovidae), buaya pemakan ikan (gavialis), keluarga badak (rhinocerotidae), labi-labi atau penyu bercangkang lunak (trionychidae), buaya (crocodylus sp), ikan (pisces), dan hewan pengerat atau rodentia.
“Temuan itu menambah jumlah dan jenis temuan di Sambungmacan dan umumnya temuan di Jawa atau Indonesia. Temuan fosil-fosil tersebut kemudian dijadikan acuan jenis binatang yang ditemukan pada setiap lapisan tanah untuk dapat menentukan usia lapisan tanah purba. Temuan itu juga menjadi dasar persebaran temuan untuk menghitung luas area situs purba di wilayah Sambungmacan,” jelas Ilham.
Dia melanjutkan temuan fosil itu bisa menjadi bahan penelitian yang lebih mendalam oleh peneliti-peneliti yang tertarik. Dia mengatakan temuan itu disimpan di rumah warga setempat bernama Darsono.
Selama ini rumah Darsono menjadi semacam museum purba mini di wilayah Sambungmacan. Temuan-temuan fosil purba lainnya yang ditemukan sebelumnya juga disimpan di rumah Darsono.
Sebelumnya, Ilham bersama dua orang temannya melakukan survei lokasi dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga sampai wilayah Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan. Ilham menjelaskan survei lapisan tanah purba dilakukan sejak 17-24 Juni 2019.
Dia mengatakan fosil-fosil itu ditemukan pada lapisan tanah aluvial, pasir silang siur, kolongmerat, dan lempung pasiran. Selama melaksanakan kegiatan tersebut, BPSMP Sangiran, Sragen, juga berkoordinasi dengan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen.
Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Sragen, Anjarwati Sri Sayekti, mengatakan Disdikbud melakukan pendampingan saat tim BPSMP Sangiran melakukan survei di Sangiran.
“Selain pendampingan, kami juga menyatukan visi dan misi untuk masa depan pengembangan situ Sambungmacan,” ujarnya saat dihubungi di sela-sela pentas budaya di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Target Pembayaran PBB-P2 Kulonprogo Tercapai Rp5,3 Miliar
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
Advertisement
Advertisement