Advertisement
Punya 'Saham' Terbesar, PDIP Tak Mau Ambil Pusing Soal Jatah Menteri
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kendati memiliki ‘saham’ terbesar di koalisi pengusung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP tidak ambil pusing dengan jatah menteri pada pemerintahan periode 2019-2024
"Bagi kami memperjuangkan ideologi Pancasila jauh lebih penting ketimbang bicara angka-angka jumlah menteri kabinet. Tanggung jawab kita adalah membumikan Pancasila," kata politisi PDIP Zuhairi Misrawi dalam acara diskusi Ribut Rebut Kursi Menteri di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).
Advertisement
Zuhairi mengingatkan kembali bahwa Presiden terpilih Jokowi adalah kader PDIP. Karena itu, dia meyakini bekas Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki penilaian terhadap kolega separtainya yang layak menjadi pembantu di pemerintahan lima tahun ke depan.
"Alhamdulillah, partai kami panen kader terbaik dari berbagai lini. Perekonomian, pertanian, kami siap," ujar Zuhairi.
Alih-alih mengusulkan nama kader PDIP, Zuhairi justru menawarkan nama politisi partai lain seperti Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Luar Negeri Meutya Hafidz dan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan untuk dipilih Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, menurut dia, masih bejibun stok calon menteri baik dari kalangan partai politik maupun non-partai politik.
"Begitu banyak orang baik seperti Meutya dan Daniel dan cocok jadi menteri. Mudah-mudahan didengar 'fatwa' saya ini," kata kader Nahdlatul Ulama ini.
PDIP menempatkan lima kader untuk mengisi portofolio Kabinet Kerja atau pemerintahan periode 2014-2019. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly. Selain itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah A.A.G.N. Puspayoga, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf akan membentuk pemerintahan 2019-2024 setelah dipastikan memenangkan Pilpres 2019 menyusul putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak permohonan sengketa pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Putusan 27 Juni itu kemudian dieksekusi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menerbitkan SK KPU No. 1185/PL.01.9-Kpt/06/KPU/VI/2019 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.
Pada pemungutan suara 17 April, Jokowi-Maruf mengumpulkan 85.607.362 suara atau 55,50% total suara sah. Adapun, pasangan Prabowo-Sandi meraup 68.650.239 suara atau 44,50% total suara sah.
Berdasarkan penetapan Komisi Pemilihan Umum, PDIP memenangkan Pileg 2019 dengan memperoleh 19,33% suara sah nasional. Di peringkat kedua dan ketiga masing-masing Partai Gerindra dan Partai Golkar dengan 12,57% dan 12,31% suara sah nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Orang Tua Harus Miliki Bekal untuk Mendidik Anak di Era Digital
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
Advertisement
Advertisement