Advertisement
Anak Jokowi Jadi Figur Potensial di Pilkada Solo, Ini Tanggapan PDIP
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mempersilakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut penjaringan calon wali kota (cawali) dan calon wakil wali kota (cawawali) Pilkada Solo 2020 via PDIP.
Hal itu dikatakan Rudy menanggapi perbincangan ramai mengenai nama dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep yang masuk daftar figur potensial cawali-cawawali pada Pilkada tahun depan.
Advertisement
Gibran dan Kaesang muncul dalam hasil survei kepemimpinan Kota Solo 2020-2025 oleh Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri).
Menurut Rudy, adalah hak setiap orang untuk mencalonkan maupun dicalonkan sebagai wali kota atau wakil wali kota.
"Sah semua, boleh-boleh saja semua orang mencalonkan atau dicalonkan. Kalau keduanya ingin mencalonkan diri melalui PDIP ya harus melalui mekanisme partai. Sepanjang sesuai syarat, boleh saja,” kata dia kepada wartawan, Senin (29/7/2019) siang.
Rudy, sapaan akrabnya, menyebut pencalonan wali kota tak memandang sosok kader maupun di luar kader. Seluruh warga berhak mendaftarkan diri.
“Pak Jokowi saat mencalonkan diri dulu sebagai Wali Kota Solo juga bukan kader [PDIP]. Ya, tapi sesudah itu kan jadi kader karena sudah sesuai dengan mekanisme partai. Saat ini kami belum memulai penjaringan. Dilihat nanti mekanismenya bagaimana,” paparnya.
Dia memerinci mekanisme penjaringan cawali-cawawali via PDIP dimulai dari usulan Anak Ranting, Ranting, Pengurus Anak Cabang (PAC), lalu DPC, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah, baru kemudian Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Setelah itu, nama-nama yang direkomendasikan atau mengantongi restu dari DPP turun kembali ke DPD lantas DPC. “Soal sosok Gibran ya biar masyarakat yang menilai. Kalau saya sendiri lebih sesuai pada mekanisme partai. Saya yakin banyak yang mau mendaftar, ya boleh saja. Ketokohan nomor sekian, yang penting melalui mekanisme partai. Kalau yang jadi, pasti berdasarkan suara dari masyarakat yang memilih,” ucap Rudy.
Terpisah, Sekretaris DPC PDIP Teguh Prakosa menilai sosok Gibran belum memiliki jam terbang tinggi. Menurutnya, langkah Gibran dalam percaturan politik lokal masih perlu diasah.
“Kalau bicara populer ya anak-anak muda yang muncul di sosial media itu jauh lebih populer. Saya kira itu saja tidak cukup,” kata dia.
Sebelumnya, saat ditemui wartawan di Sukoharjo, Minggu (28/7/2019), Presiden Jokowi mengatakan mengembalikan keputusan soal terjun ke politik itu kepada Gibran dan Kaesang. Ia mengaku akan mendukung apa pun jalan yang ditempuh kedua anaknya, baik sebagai pebisnis atau pun di bidang politik.
Sementara Gibran mengaku tidak pernah ada paksaan dalam keluarganya untuk berkarier di bidang tertentu. Ia berterima kasih atas pandangan positif yang diberikan masyarakat Solo melalui survei tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement