Advertisement
MRT Pertanyakan Komitmen PLN Terkait Pasokan Listrik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit Jakarta mempertanyakan komitmen Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait kepastian pasokan listrik untuk operasional transportas massal tersebut.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan sebenarnya ada dua sumber energi (power source) independen yang berasal dari dua gardu induk berbeda, yaitu Gardu Induk Pondok Indah dan Gardu Induk CSW.
Advertisement
Dia menuturkan sistem independen artinya dari dua pembangkit yang berbeda, tidak tersambung satu sama lain atau tidak terjadi total power shut down.
"Apa yang terjadi kemarin ternyata dua source independen ini down semua. Jadi memang ini perlu menjadi kajian MRT dengan PLN. Bagaimana tindak lanjut ke depannya?" ujarnya, Senin (5/8/2019)
Menurut Silvia, probabilitas dari kejadian padamnya listrik serentak pada Minggu (4/8/2019) bisa dibilang sifatnya kecil sekali sehingga menyebabkan dua gardu independen itu mati secara bersamaan.
Dia memaparkan saat listrik mati (power shut down) ada tujuh kereta MRT yang sedang berada di jalur, baik layang maupun bawah tanah (underground). Tanpa pikir panjang, petugas keamanan di stasiun MRT langsung melakukan evakuasi penumpang menuju tempat aman.
"Ada tiga kereta yang kebetulan berhentinya di platform stasiun sehingga bisa langsung dievakuasi. Namun, ada empat kereta yang berada di antar stasiun. Karena itu tadi terjadi evakuasi penumpang dari kereta dan dibawa menuju stasiun terdekatnya," jelasnya.
Silvia mengatakan hal yang perlu menjadi perhatian yakni saat listrik menyala kembali (power turn on) pada pukul 20.00 WIB, kereta MRT Jakarta langsung segera beroperasi untuk mengangkut penumpang.
Yang dilakukan MRT Jakarta, lanjutnya, pada pertama kali yaitu memastikan semua sistem dan rel sudah stabil kembali. Tidak ada masalah yang bisa menimbulkan masalah dan berakibat fatal bagi keamanan penumpang.
"Dan seperti saya sampaikan, kejadian yang dialami kemarin memang sesuatu yang benar-benar di luar dugaan. MRT sebenarnya punya genset untuk emergency power supply saja. Memastikan bahwa lampu-lampu emergency menyala sehingga memudahkan kita untuk evakuasi dengan baik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sekjen Gerindra Sebut Gelora Tak Menolak PKS Masuk Pemerintahan Prabowo
- Persatuan Penyiaran Eropa Larang Simbol Palestina di Ajang Eurovision Song Contest Swedia
- Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Dipercepat
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis: Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku
- Mengenal Tradisi Seba di Kalangan Masyarakat Suku Badui
- Keamanan Wilayah di Jateng Dinilai Kondusif, Investor Terus Berdatangan
- Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang
Advertisement
Advertisement