Advertisement
Wabah Belalang Melanda Dunia, Cerita di Alkitab dan Alquran Terbukti
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Wabah belalang yang menyerang sejumlah negara beberapa waktu lalu seolah membuktikan cerita di alkitab dan alquran.
Foto-foto serangan belalang di Las Vegas menggegerkan dunai pada 27 Juli 2019. Serangga menyerbu diduga karena tertarik cahaya lampu berkilauan di kota yang ada di tengah gurun ini.
Advertisement
Bersamaan dengan itu terjadi serangan serangga yang menghawatirkan di Yaman. Jenis serangga ini diketahui mengincar tanaman pangan dan pertanian seperti yang ada di kawasan Afrika, Timur Tengah dan Asia Tengah.
Kejadian tak terduga itu disebutkan para ilmuan sebagai akibat dari pemanasan global seperti yang disebut dalam Alquran dan Alkitab.
Kawanan yang Lapar
Sudah ada bukti peningkatan suhu yang berdampak langsung pada metabolisme serangga.
Kajian yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika dan diterbitkan di jurnal Science pada 2018 menemukan bahwa cuaca panas membuat serangga lebih aktif dan lebih mudah melakukan reproduksi.
Secara umum serangga ini juga menjadi lebih lapar. Seekor belalang gurun dewasa bisa mengonsumsi makan sebanyak berat tubuh sendiri mereka dalam sehari.
Suhu panas meningkatkan reproduksi serangga
Dalam setiap kenaikan suhu satu derajat Celsius, peneliti memperkirakan kerusakan global yang disebabkan oleh serangga terhadap tanaman gandum, padi dan jagung meningkat dari 10% ke 25%.
Kerusakan terberat bisa terjadi di wilayah beriklim sedang di mana biji-bijian sedang diproduksi.
"Suhu yang lebih panas akan meningkatkan reproduksi serangga, kecuali di daerah tropis. Akan lebih banyak serangga, dan mereka akan makan lebih banyak," tulis Curtis Deutsch, salah satu tim peneliti di kajian tahun 2018 itu.
Suhu panas membuat serangga beranak pinak, seperti wabah belalang yang terjadi di Afrika pada 2004.
Wabah belalang diketahui telah menelan korban jiwa 800.000 orang
Menurut organisasi pangan dunia, FAO wabah yang paling merusak disebabkan oleh belalang gurun yang berpotensi menghancurkan 10% mata pencarian populasi dunia.
Namun bila ditilik asal usulnya, wabah belalang sudah diceritakan dalam Alkitab dan Alquran. Di sebutkan dalam dua kitab suci tersebut, belalang merupakan salah satu musuh tertua manusia.
Belalang yang dimaksud mengonsumsi makanan sama banyaknya dengan makanan untuk 35.000 orang dalam sehari. Mereka memiliki selera makan tinggi dan menyebabkan kerusakan tanaman pangan.
Sejarawan Roma Pliny the Elde menyatakan 800.000 orang meninggal di kawasan yang kini disebut Libya, Aljazair dan Tunisa akibat kelaparan yang disebabkan oleh wabah belalang.
Sedangkan di tahun 1958 di Etiopia, kawanan belalang menutupi daerah seluas 1.000 kilometer persegi dan menghancurkan 167.000 ton biji-bijian. Pada 2016, para ilmuan curiga pemanasan global memicu wabah belalang di Argentina selama enam dekade terakhir.
Organisasi pangan dunia, FAO menyebutkan perubahan iklim memicu migrasi belalang. Bahkan belalang gurun bisa terbang sejauh 150 km dalam sehari.
Saat suhu panas, kawanan serangga akan membuka rute migrasi baru khususnya saat ada tiupan angin.
"Secara umum, wabah belalang diperkirakan akan lebih sering terjadi dan lebih buruk akibat perubahan iklim," kata Arianne Cease, Direktur Global Locust Initiative di Arizona State University.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Caleg Terpilih Ditetapkan, Ini Daftar Anggota DPRD Sleman 2024-2029
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
Advertisement
Advertisement