Advertisement
Tak Direstui Orangtua, Sepasang Kekasih Beli Obat Aborsi Rp3 Juta Via Online
Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO -- Polres Sukoharjo menggelar perkara dan barang bukti kasus aborsi yang dilakukan sepasang kekasih, DF dan SH, Jumat (23/8/2019). DF mengaku membeli satu paket obat aborsi untuk menggugurkan bayi mereka secara online senilai Rp3 juta.
Mereka sepakat menggugurkan janin berusia tujuh bulan itu lantaran hubungan asmara mereka tak disetujui orang tua. DF dan SH kerap melakukan hubungan suami istri sejak 2018. SH diketahui mengandung janin pada Februari 2019. Padahal, kisah cinta mereka tak direstui orang tua.
Advertisement
Akhirnya, mereka sepakat membeli obat aborsi untuk menggugurkan kandungan. “Saya mencari obat aborsi via online. Satu paket obat aborsi dibanderol senilai Rp3 juta. Inisiatif saya sendiri namun pacar saya juga setuju untuk menggugurkan janin,” kata DF.
Obat aborsi yang dicampur minuman soda langsung diminum SH di rumahnya di Desa Daleman, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Selasa (6/8/2019). DF lantas berpura-pura memanggil warga setempat dengan dalih SH sakit. Kala itu, beberapa warga setempat mendatangi rumah SH.
Saat itu, bayi berjenis kelamin laki-laki berusia tujuh bulan telah meninggal dunia. Warga menduga sepasang kekasih itu melakukan praktik aborsi.
“Kami sudah lama berpacaran namun tak direstui orangtua. Ini yang membuat saya memilih membeli obat aborsi untuk menggugurkan janin,” ujar dia.
Sehari-hari, DF dan SH bekerja sebagai buruh pabrik di wilayah Nguter. Mereka berkenalan dan menjalin asmara. DF merupakan warga Kecamatan Jumapolo, Karanganyar. Sedangkan SH merupakan warga Desa Daleman, Kecamatan Nguter.
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, mengatakan tengah memburu distributor dan produsen obat aborsi yang dijual secara online. Polisi bakal mengembangkan penyidikan kasus dugaan aborsi dengan memburu distributor dan produsen obat aborsi.
Polisi menyita sejumlah barang bukti seperti satu paket obat aborsi, satu botol bekas minuman soda, dan pakaian dari DF. DF telah ditahan di Mapolres Sukoharjo sejak beberapa pekan lalu.
Dia dijerat Pasal 75 ayat (1) UU No 35/2009 juncto Pasal 348 KUHP tentang aborsi dengan ancaman hukuman penjara maksimal selama 10 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Hardiknas 2024, Bayar UKT Mahasiswa Terjebak Pinjol Hingga Gadaikan Barang
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
Advertisement
Advertisement