Advertisement
Gerindra: Latihan Pindah Ibu Kota, Jokowi dan Para Menteri Sebaiknya Ngantor di Papua
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menanggapi konflik di Papua yang berkepanjangan, Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran Kabinet Kerja untuk sementara berkantor di Papua.
Andre berharap setelah pemimpin negara itu berkantor di Papua bisa menyerap aspirasi masyarakat Papua agar situasi kembali sejuk.
Advertisement
"Jadi meminta beliau dan jajaran beliau untuk berkantor lalu bertemu dengan masyarakat, menyerap aspirasi sehingga harapan kita situasi kembali sejuk, kembali guyub," ujar Andre sebelum menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Anggota DPR terpilih dari Partai Gerindra itu menyebut usulan kepada Jokowi tersebut sebagai latihan pemerintah sebelum berpindah Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Ya anggap lah berkantor di Papua ini sebagai latihan pindah Ibu Kota. Latihan, kan mau pindah ke Kalimantan lima tahun lagi, ya anggap saja latihan berkantor dengan kabinet, di luar Jakarta seperti apa. Seminggu dua Minggu sehingga situasi reda, yang pasti kita semua cinta Papua harapan kita jangan sampai ada Timor Leste jilid dua," ucap dia.
Lebih lanjut, Andre menginginkan pemerintah berkantor di Papua sampai kondisi di sana sudah benar-benar kondusif. Andre tak ingin ada disintegrasi seperti Timor Leste yang merdeka dari Indonesia pada 20 tahun lalu.
"Ya berkantor hanya sampai situasi reda, Presiden dan jajaran kabinet bisa menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat Papua sepeti apa," kata dia.
"Dan memberikan solusi menyelesaikan masalah Papua. Kita semua cinta Papua, kita tidak ingin ada disintegrasi bangsa dan kita tidak ingin ada kejadian seperti kasus Timor Leste jilid II," Andre menambahkan.
Menurutnya kehadiran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum bisa meredam gejolak di Papua dan Papua Barat. Sebab kata Andre, situasi kembali rusuh saat Kapolri dan Panglima TNI kembali ke Jakarta.
"Faktanya kan setelah Panglima TNi dan Kapolri pulang, malah rame kan. Ya kan, kejadian rusuh itu setelah Kapolri dan Panglima TNI pulang kan. Ya jadi tentu harapan kita presiden datang memberikan penyelesaian," tuturnya.
Usulan tersebut akan disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Sebab kata Andre, kedatangan Jokowi bisa menyejukkan situasi yang saat ini memanas di Papua.
"Bagaimana pun juga pak Jokowi menang 90 persen lebih di Papua, tentu pemenang pemilu lebih 90 persen itu dicintai oleh masyarakat Papua, bahkan di beberapa kabupaten beliau menangnya 100 persen bro, tentu sangat dicintai. Jadi orang yang dicintai datang kan Situasi panas kembali sejuk, itu maksud sayang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Berikut Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Haji DIY, Kloter 47 Berangkat 24 Mei
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Persatuan Penyiaran Eropa Larang Simbol Palestina di Ajang Eurovision Song Contest Swedia
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis: Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku
- Mengenal Tradisi Seba di Kalangan Masyarakat Suku Badui
- Keamanan Wilayah di Jateng Dinilai Kondusif, Investor Terus Berdatangan
- Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang
- Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
Advertisement
Advertisement