Advertisement
Bengawan Solo Diduga Tercemar Bahan Ciu
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Instalansi pengolahan air limbah (IPAL) yang digunakan industri etanol untuk membuang limbahnya ke Sungai Bengawan Solo diduga tak berfungsi optimal. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah (Jateng) menduga limbah industri etanol yang dibuang tidak bersih dan membuat Sungai Bengawan Solo tercemar alkohol atau berbau ciu.
“Memang di Solo [Sukoharjo] itu ada industri UKM ciu. Sebenarnya IPAL-nya juga sudah ada. Tapi, digunakan secara maksimal atau tidak, dioperasikan atau enggak itu yang enggak kita tahu,” ujar Kepala DLHK Jateng, Teguh Dwi Paryono, di ruang kerjanya, Senin (16/9/2019).
Advertisement
Teguh menyadari untuk mengoperasikan IPAL dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Hal itu kemungkinan yang membuat pelaku industri alkohol di wilayah sekitar Sungai Bengawan enggan mengoperasikan IPAL untuk mengolah limbah.
Selain itu ada keyakinan pelaku industri jika air hasil IPAL itu mampu digunakan untuk pupuk. Alhasil, pengaturan IPAL pun tidak dilakukan secara sempurna dan masih menyisakan kandungan bahan kimia berbahaya saat dibuang ke sungai.
“Padahal, sebenarnya hasil dari IPAL itu digunakan untuk pupuk juga enggak bagus bagi tanaman. Makanya, kita minta sebaiknya IPAL dioptimalkan secara maksimal untuk mengolah limbah, enggak usah difungsikan untuk membuat barang lain yang bisa dimanfaatkan. Malah jatuhnya seperti ini,” imbuh Tegu.
Teguh menambahkan untuk menyelesaikan persoalan pencemaran limbah industri alkohol di Bengawan Solo, pihaknya sudah memanggil pemerintah daerah maupun DLH setempat untuk menggelar rapat koordinasi.
‘Ya karena ini kan permasalahannya di UKM [usaha, kecil, dan mikro] ciu, ya kami sebisa mungkin akan melakukan pendekatan dan pembinaan. Supaya, mereka tidak lagi menggelontorkan limbahnya secara secara.
Selain melakukan pembinaan terhadap pelaku industri etanok, DLHK Jateng juga tela berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman untuk menyelidiki kandungan air di Sungai Bengawan Solo.
“Kalau dari Kemenko Maritim penyilidikannya sudah dilakukan Sabtu [14/9/2019]. Tapi, hasilnya belum keluar. Kalau hasil analisis kami, COD dan DO menunjukkan fosfat dan poly [tercemar],” ujar Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
Advertisement
APBD Tersedot untuk Pilkada, Perbaikan Jalan di Gunungkidul Andalkan Bantuan Pusat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tetangga Sebut Polisi yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Adalah Orang baik dan Suka Bergaul
- Anies Baswedan Belum Pikirkan Pilkada DKI Jakarta dan Ingin Rehat Dulu
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Bilang Begini
- Keluarga Polisi yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Datangi TKP untuk Lihat CCTV
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Airlangga Jadi Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD dengan Empat Tugas Ini
- Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG
Advertisement
Advertisement