Advertisement
Bima Arya Desak Jokowi Terbitkan Perpu Pembatalan Revisi UU KPK
Advertisement
Harianjogja.com, BOGOR--Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendesak Presiden Joko Widodo menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) untuk membatalkan hasil revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi yang telah disetujui DPR RI menjadi undang-undang pada 17 September 2019.
"Revisi UU KPK telah disahkan. Akan tetapi, masih ada jalan secara hukum, yaitu kita mendorong, kita menyerukan agar yang paling berwenang menerbitkan perpu. Saat ini hanya itu jalannya," katanya di hadapan para mahasiswa yang mengepung area Balaikota, Selasa (24/6/2019).
Advertisement
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku siap membantu mahasiswa Universitas Pakuan yang menggelar aksi untuk mendesak Presiden Jokowi menerbitkan perpu pembatalan Undang-Undang tentang Perubahan atas UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Kita dorong Presiden mengeluarkan perpu. Insyaallah, saya sepakat, saya bersama teman-teman sepenuhnya. Sebagai wali kota, saya akan memberikan ruang kebebasan bagi teman-temen," kata Bima.
Seperti diketahui, beberapa poin yang disampaikan mahasiswa Universitas Pakuan, antara lain, menolak pelemahan institusi KPK, menolak RKUHP, menolak RUU Pertanahan, dan mengecam pencemaran lingkungan.
Di samping itu, mahasiswa yang memadati area balai kota itu mengecam atas tindakan represif aparat kepolisian yang sempat baku hantam dengan mahasiswa Unpak saat aksi pada tanggal 20 September lalu di Tugu Kujang, Kota Bogor.
"Kami juga mengecam pembakaran hutan di Pekan Baru Riau, Kalimantan, dan di seluruh titik kebakaran hutan di Indonesia," ujar Presiden Mahasiswa (Presma) Unpak Ramdhani kepada ANTARA di sela-sela melakukan aksi.
Mahasiswa yang bergerombol itu tiba di Balai Kota Bogor sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka melakukan longmarch dari Universitas Pakuan melalui Tugu Kujang ke balai kota. Sebelum masuk balai kota, mereka sempat melakukan orasi di depan pintu pagar.
"Estimasi mahasiswa yang ikut aksi hari ini ada 2.000 orang," kata Ramdhani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Joko Pinurbo di Mata Tetangga, Low Profile dan Aktif Jadi Pengurus RT
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Tak Terima Ditegur, Dua WNA Amerika Ini Diduga Aniaya Pecalang di Bali
- Baru Syuting Reality Show, 31 Artis dan Kru Asal Korsel Ini Justru Diperiksa Imigrasi Bali
- Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0
- Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
Advertisement
Advertisement