Advertisement
Pimpinan Kampus Ini Tak Persoalkan Mahasiswa Bolos Ikut Aksi
Advertisement
Harianjogja.com, PALEMBANG--Pimpinan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang tidak mempermasalahkan ribuan mahasiswa perguruan tinggi tersebut libur kuliah atau membolos karena mengikuti aksi 24 September di DPRD Sumatera Selatan.
"Saya pribadi tidak masalah karena aksi mahasiswa itu tidak setiap hari, saya kira jika untuk kepentingan yang lebih besar maka dosen-dosen akan memaklumi," kata Wakil Rektor I UIN Raden Fatah Palembang Ismail Sukardi usai menjenguk korban kericuhan aksi 24 September di RS Charitas, Palembang, Selasa.
Advertisement
Menurut dia, mahasiswa meliburkan diri untuk solidaritas dan berkonsolidasi dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya dalam menyuarakan aspirasi. Aspirasi tersebut juga disampaikan ribuan mahasiswa lain di banyak daerah.
"Malulah kalau mereka diam di kampus, sementara rekan-rekan yang lain berjuang di jalan," kata Ismail Sukardi.
Namun ia menyayangkan aksi damai mahasiswa diwarnai kericuhan yang menimbulkan banyak korban dari pihak mahasiswa akibat pukulan polisi dan tembakan gas air mata.
Ia menyatakan, seharusnya aparat Kepolisian menggunakan pendekatan persuasif yang lebih bijak dan tidak berlebihan sebab mahasiswa adalah aset masa depan bangsa Indonesia.
"Saya kira tidak seharusnya ada korban karena yang saya dengar mahasiswa sudah melakukan aksi damai, tapi tiba-tiba di semprotkan gas air mata," kata Ismail.
Jika memang mahasiswa anarkis, kata dia, aparat Kepolisian bisa menggunakan cara-cara sesuai SOP penanganan kerusuhan. Selagi aksi masih berlangsung damai maka tidak dibenarkan tindakan kasar.
Selain itu, dia melihat poin-poin yang diaspirasikan mahasiswa termasuk rasional dan wajar. Apalagi aspirasi tersebut juga disuarakan di beberapa daerah pada waktu bersamaan.
Artinya ada sesuatu yang sudah parah sehingga perlu dikritisi. "Karena memang mereka melihat ada ketidakadilan dalam RUU KPK, RKUHP, UU Ketenagakerjaan yang intinya kurang demokratis menurut mereka," katanya.
Aksi damai mahasiswa di depan gerbang Kantor DPRD Sumatera Selatan diwarnai kericuhan sekitar pukul 13.30 WIB. Petugas Kepolisian menembakan gas air mata serta watercanon, akibatnya puluhan mahasiswa harus dilarikan ke rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Rute Bus Trans Jogja ke Sejumlah Kampus dan Lokasi Wisata, Jangan Salah Pilih
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
- Bangun Kota Cerdas, Pusat Data IKN Dilengkapi Komputasi Performa Tinggi
Advertisement
Advertisement