Advertisement
Tahun Ini Ada Perekrutan 197.111 CPNS
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tahun ini akan digelar pada Oktober mendatang. Pemerintah akan membuka lowongan untuk 197.111 formasi baik di tingkat Pusat maupun daerah.
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) Dwi Wahyu Atmaji mengatakan dari total 197.111 formasi CPNS itu, sebanyak 37.854 formasi untuk mengisi posisi di 74 kementerian/lembaga pemerintah pusat. Sisanya, sebanyak 159.257 formasi akan digunakan untuk mengisi posisi di 467 pemerintah daerah. Pembagiannya disesuaikan dengan kuota yang tersedia. "Pengumuman resminya pada Oktober nanti," kata Dwi usai pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian, Rabu (25/9/2019), di Hotel Marriot Jogja.
Advertisement
Adapun tes seleksi kompetensi bidang (SKB) bagi para pendaftar CPNS nantinya akan dilakukan pada Desember 2019. Proses seleksi CPNS sendiri dilakukan dalam dua jenis, seleksi kompetensi dasar (SKD) dan SKB. Jika peserta dinyatakan lolos, maka proses penilaian dan pemberkasan baru bisa dilakukan pada tahun depan.
Adapun formasi CPNS yang dibuka terdiri dari formasi umum dan khusus. Formasi khusus dibuka bagi lulusan perguruan tinggi yang memiliki nilai cumlaude, para warga negara Indonesia (WNI) yang tergolong sebagai diaspora atau tinggal dan bekerja di luar negeri, para putra-putri asal Papua dan Papua Barat. "Termasuk para penyandang disabilitas. Itu ada," katanya.
Pemerintah, kata Dwi, terus memperbaiki komposisi aparatur sipil negara (ASN). Saat ini, dari total 4.351.490 orang ASN, sebanyak 1.643.535 orang (38%) merupakan tenaga administrasi umum. Adapun jumlah guru tercatat sebanyak 1.636.322 orang (37%), tenaga kesehatan sebanyak 264.305 orang (6,07%), tenaga teknis lain sebanyak 372.740 orang (8,57%), dan jabatan struktural sebanyak 434.588 orang (9,99%).
"Komposisi saat ini masih belum ideal karena jumlah tenaga administrasi umum paling banyak di antara lainnya. Ini yang terus kami perbaiki," katanya.
Agar komposisi jumlah ASN ideal, lanjut Dwi, pemerintah akan lebih memprioritaskan perekrutan untuk tenaga teknis, seperti guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis lain. Tujuannya, kata dia agar proses rekrutmen mampu mendukung proses pembangunan dan meningkatkan pelayanan publik. Oleh karenanya, untuk formasi CPNS di masing-masing daerah didominasi untuk tenaga teknis. Seperti guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis lainnya untuk pembangunan SDM (sumber daya manusia) dan infrastruktur.
"Selain menjadi kebutuhan CPNS di daerah di mana sebagian besar kekurangan guru dan tenaga kesehatan, pemerintah ingin terus menata komposisi ASN yang ada," ungkap Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
- Terbongkar! Pejabat Kementan Patungan Rp1 Miliar untuk Biayai Umrah SYL
- Arsip Indarung I Semen Padang Ditetapkan Jadi Memory of the World Asia Pacific
- Presiden NOC Prancis Doakan Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement