Advertisement
Di Arab Saudi, Berpakaian Tak Sopan dan Bermesraan di Depan Publik Bisa Kena Denda
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi memberlakukan aturan baru. DI antaranya, mengenakan denda untuk 19 kategori pelanggaran berkaitan dengan kesopanan publik, seperti pakaian yang tidak sopan dan menunjukkan kasih sayang di depan umum, sehubungan dengan kebijakan untuk lebih terbuka kepada wisatawan asing (wisman).
Keputusan Menteri Dalam Negeri Arab Saudi itu menyusul peluncuran rezim visa yang memungkinkan wisatawan dari 49 negara negara untuk mengunjungi salah satu negara paling tertutup di dunia tersebut. Sampai sekarang, mayoritas pengunjung ke Arab Saudi adalah peziarah Muslim dan pebisnis.
Advertisement
Beberapa kategori pelanggaran yang tercantum di situs visa tersebut antara lain mencakup soal membuang sampah sembarang, meludah, memotong antrean, pengambilan foto dan video tanpa izin serta memutar music pada waktu sholat.
Adapun jumlah denda yang akan dikenakan berkisar mulai dari 50 Riyal hingga 6.000 Riyal atau setara Rp190.000 - Rp2,27 juta
“Aturan penerapan denda itu dimaksudkan untuk memastikan bahwa pengunjung dan turis di kerajaan tetap sadar hukum yang berkaitan dengan perilaku publik sehingga mereka mematuhinya,” demikian pernyataan pemerintah seperti dikutip dari The Straits Times, Sabtu (18/9/2019).
Selain itu dikatakan bahwa pihak kepolisian Arab Saudi akan memiliki tanggung jawab tunggal untuk memantau pelanggaran dan menjatuhkan denda.
Sebelumnya, Arab Saudi dikenal memiliki aturan yang cukup ketat seperti wajib sholat lima waktu sesuai ajaran Muslim dan pengenaan penutup kepala bagi perempuan muslim, juga larangan musik, alkohol, pencampuran gender di satu tempat, serta larangan mengemudi bagi perempuan.
Saat ini larangan mengemudi bagi perempuan telah dicabut. Demikian juga dengan larangan hiburan publik, termasuk bioskop yang pernah dilarang, kini telah berkembang. Banyak restoran dan kafe juga telah menghilangkan penghalangan yang sebelumnya digunakan untuk memisahkan kalangan perempuan dan laki-laki serta tetap melayani pelanggan pada waktu-waktu sholat.
Dari sisi pakaian, sejumlah perempuan juga sudah mulai menggunakan baju gamis Arab yang disebut Abaya berwarna, dari sebelumnya hanya dominan hitam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com/straitstimes
Berita Lainnya
- Duh! KA Argo Muria Dilempari Batu Orang Tak Dikenal saat Melintas di Pemalang
- Yudisium UKSW: Lio Bijumes Majukan Kearifan Lokal dalam Mengelola Pemerintahan
- Tekan Angka Laka, 129 Angkutan Sekolah Gratis Siap Layani Murid SMP se-Magetan
- Es Batu Bermanfaat untuk Redakan Mata Bengkak dan Jerawat, Ini Penjelasannya
Berita Pilihan
- Sutradara Legendaris Roger Corman Meninggal Dunia
- Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Rombongan SMK Depok di Subang Diduga Rem Blong
- Bus Rombongan SMK Depok Kecelakaan, Sejumlah Korban Meninggal Dibawa ke RSUD Subang
- 13 Bandara Disiapkan Jadi Embarkasi dan Debarkasi Haji
- Kata Rektor Paramadina Soal Kemungkinan Duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta 2024
Advertisement
Makin Ramai! Begini Update Nama-Nama yang Muncul dalam Penjaringan Pilkada Bantul
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian PPA Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual di UPN Veteran Yogyakarta
- Kemenhub Bakal Cabut Izin PO Bus yang Kecelakaan di Subang Jika Melanggar
- Gunung Semeru Alami Empat Kali Erupsi dalam Semalam
- Mengejutkan! Putin Copot Menteri Pertahanan Sergei Shoigu
- PSSI Upayakan Naturalisasi 3 Pemain, Diharapkan Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Kecelakaan Maut di Subang, KPAI Minta PO Bus Bertanggung Jawab
- Diikuti 3.300 Peserta, Purwokerto Half Marathon 2024 Mampu Ungkit Ekonomi Daerah
Advertisement
Advertisement