Advertisement
Sering Terdengar Bunyi Tembakan, Ini Kesaksian Warga yang Tinggal di Ilaga Papua
Advertisement
Harianjogja.com, TIMIKA--Gelombang pengungsi Ilaga terus berdatangan ke Timika menyusul memburuknya situasi di wilayah itu pascapenembakan dua orang tukang ojek dan seorang penjaga kios beberapa hari lalu.
Dikutip Antara, di Bandara Mozes Kilangin, Selasa, jumlah pengungsi Ilaga yang tiba di Timika sudah mencapai puluhan orang. Pada Selasa (1/10/2019) pagi hingga siang pesawat Dabi Air Nusantara sudah tiga kali mengangkut pengungsi dari Ilaga ke Timika.
Advertisement
Pada penerbangan pertama pukul 08.30 WIT, pesawat itu mengangkut 15 penumpang, terdiri atas sembilan orang dewasa dan enam anak-anak.
Selanjutnya pukul 11.00 WIT pesawat tersebut juga mengangkut sembilan penumpang, terdiri atas tujuh orang dewasa dan dua anak-anak.
Penerbangan itu juga mengangkut sejumlah peti brankas berisi uang milik Bank Papua. Sementara pada penerbangan terakhir sekitar pukul 12.45 WIT, pesawat Dabo Air Nusantara kembali mengangkut 13 penumpang, terdiri atas sembilan orang dewasa dan empat anak-anak.
Alfrida Kana, seorang warga Ilaga yang bekerja sebagai perawat di Puskesmas Ilaga menuturkan masih banyak warga yang ingin mengungsi dari wilayah itu ke Timika karena situasi tidak aman.
"Banyak orang mau mengungsi dari sana karena kondisi di Ilaga tidak aman lagi, cuma saja pesawat yang ke sana kurang," kata Alfrida yang sudah enam tahun bertugas di Puskesmas Ilaga sejak 2013.
Beberapa hari belakangan, katanya, warga sering mendengar bunyi tembakan senjata api. Namun suara letusan senjata api tersebut tidak terdengar lagi pada Selasa pagi.
Lantaran situasi yang mencekam itu, sejak Senin (30/9/2019) petugas Puskesmas Ilaga menutup seluruh operasional fasilitas kesehatan satu-satunya di ibukota Kabupaten Puncak itu.
"Mulai kemarin Puskesmas Ilaga tidak beroperasi lagi karena semua orang takut. Ada puluhan petugas di Puskesmas Ilaga, ada juga dokter," kata Alfrida sambil menggendong putranya, Galio yang baru berusia 1,5 tahun.
Warga Ilaga lainnya, Yanti, menuturkan bahwa sebagian besar warga terutama non Papua di Ilaga mengharapkan segera ke luar dari wilayah itu ke Timika, Papua.
"Banyak yang tunggu pesawat untuk turun ke Timika, tapi pesawat-pesawat dari Timika tidak berani terbang ke Ilaga karena takut ditembak. Orang-orang asli sana juga pada mengungsi ke Aula Negeler milik Pemda karena mereka juga takut," kata Yanti yang bekerja sebagai pegawai Pemkab Puncak.
Yanti mengaku sempat mengungsi sementara ke rumah Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak pada Sabtu (29/9/2019) dini hari pascakasus penembakan seorang penjaga kios di dekat Bandara Aminggaru Ilaga.
Yanti bersama rekan-rekannya telah menunggui kedatangan pesawat untuk dievakuasi dari Ilaga menuju Timika sejak Sabtu (29/9/2019).
"Hari Senin [30/9] kami pergi ke Bandara Ilaga, tiba-tiba ada bunyi tembakan. Teman-teman lain bisa lolos ikut pesawat ke Timika, kami yang lain balik kanan karena tidak dapat penerbangan," ujarnya.
Selain melakukan teror penembakan, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB di wilayah itu juga membakar beberapa honai dan rumah warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
Advertisement
Viral Video Balon Udara Mendarat di Sebuah Pohon di Sewon, Ini Penjelasan Polres Bantul
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
- BPS Ungkap 7,2 Juta Warga Indonesia Tidak Punya Pekerjaan
- Sidang Eks Menteri Pertanian SYL, KPK Bawa 4 Saksi dari Kementan
Advertisement
Advertisement