Advertisement
Pemkab Blitar Siapkan Kepulangan Warganya dari Papua
Advertisement
Harianjogja.com, BLITAR--Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur masih koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim terkait dengan informasi kepulangan warga perantau asal Blitar, korban kerusuhan di Wamena, Provinsi Papua yang hendak pulang kampung.
"Kami terus koordinasi dengan Dinas Sosial provinsi, warga Blitar di sana belum ada informasi sudah dipulangkan atau belum," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar Romelan di Blitar, Sabtu (5/10/2019).
Advertisement
Ia mengatakan dari laporan yang masuk, terdapat warga Blitar yang merantau ke Papua. Namun, pascainsiden kerusuhan di Wamena hingga saat ini belum ada laporan kapan warga Blitar tersebut akan dipulangkan.
"Padahal, tetangga sudah ada [yang dipulangkan] misalnya Malang. Saya tanya ke provinsi untuk Blitar belum. Dari laporan ada yang merantau, namun, apakah terkena dampak yang kemarin atau tidak [kerusuhan] kami belum tahu," ujar dia.
Pihaknya juga menegaskan pemerintah kabupaten siap untuk menjemput warga asal Blitar yang merantau ke Papua tersebut. Saat ini, pemkab tinggal menunggu pemberitahuan lebih lanjut dan baru melakukan tindakan.
"Kami siap, tinggal menunggu pemberitahuan untuk suruh jemput," kata dia.
Kerusuhan terjadi pada Senin (23/9/2019) akibat hoaks dan membuat ribuan orang mengungsi. Sejumlah pemerintah provinsi mengupayakan pemulangan warganya dari daerah itu, seperti NTB, Jawa Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.
Sebelumnya, terdapat 120 pengungsi asal Wamena, Provinsi Papua, sudah tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang pada Rabu (2/5/2019), sekitar pukul 14.50 WIB, naik pesawat Hercules C-130 dengan nomor lambung A-1305.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang saat itu menyambut kedatangan pengungsi mengatakan jumlah warga yang dipulangkan dari Wamena ke wilayah Jawa Timur tersebut sebanyak 120 orang, terdiri atas 115 orang dewasa dan lima anak-anak.
Para pengungsi yang tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang tersebut diberangkatkan dari Jayapura pada Selasa (1/10/2019). Rute yang ditempuh adalah, Jayapura menuju Biak dan bermalam.
Perjalanan dilanjutkan keesokan harinya dari Biak menuju Ambon, Makassar, dan terakhir menuju Malang. Lama waktu penerbangan dari Makassar ke Malang kurang lebih enam jam.
Para pengungsi itu berasal dari Probolinggo, Pasuruan, dan Madura. Mereka akan difasilitasi kepulangannya hingga daerah tujuan dan bertemu sanak keluarga mereka.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah membuka posko pendataan di Wamena dan Jayapura untuk keperluan administrasi, khususnya bagi warga Jawa Timur yang akan kembali ke daerahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Joko Pinurbo Meninggal, Kemendikbudristek: Penyair Legendaris Tuai Beragam Penghargaan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0
- Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
- 1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
- Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen
- Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual
- Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen
Advertisement
Advertisement