Advertisement
15 Hektare Lahan di Kokap Terbakar
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Lahan seluas 15 hektare di di Gunung Suru, Dusun Tonobakal, Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo terbakar pada Jumat (4/10/2019) malam. Puluhan batang pohon jati dan mahoni yang ditanami warga setempat hangus dilalap si jago merah.
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kulonprogo, Nevo saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan proses pemadaman dilakukan butuh waktu lama karena armada damkar sulit menjangkau lokasi yang berada di perbukitan.
Advertisement
Meski demikian pemadaman bisa dilakukan dengan dibantu warga dan relawan. "Kami menyisir seluruh titik api, dan memastikan sudah tidak ada api, untuk kerugian belum diketahui nominalnya, tapi yang pasti sampai jutaan rupiah karena yang terbakar pepohonan yang ditanam warga," terangnya, Minggu (6/10/2019).
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran. Namun jika melihat peristiwa sebelumnya dimungkinkan akibat aktivitas pembakaran sampah seperti yang terjadi di lahan pekarangan seluas satu hektare di Dusun Selo Timur, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap.
Peristiwa yang terjadi pada 18 Agustus 2019 itu disebabkan karena salah seorang warga lupa mematikan api pembakaran sampah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kebakaran lahan di Gunung Suru menambah daftar peristiwa serupa di Kulonprogo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mencatat, sejak Januari hingga September 2019, sudah terjadi 13 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sebagian besar peristiwa itu disebabkan oleh ulah manusia.
"Penyebab kebakaran lahan 90 persen karena kelalain masyarakat, ada kebiasaan membakar sampah tapi lupa dimatikan atau tidak tuntas mematikannya sehingga masih menyisakan titik api," kata Kepala BPBD Kulonprogo Ariadi.
Titik api yang lupa dimatikan berpotensi kembali menyala. Apalagi di musim kemarau seperti ini, api sekecil apapun jika munculnya di areal lahan, maka dapat merembet hingga membesar. Musababnya banyak tumbuhan yang mengering sehingga mudah terbakar.
Tidak hanya membakar sampah, kebiasaan lain seperti membuang puntung rokok sembarangan turut andil dalam munculnya karhutla. Meski nyala api di puntung rokok jauh lebih kecil, tapi potensi timbulnya kebakaran akibat hal ini tetap tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu Ariadi meminta kebiasaan ini dihentikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ivar Jenner Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Irak, Tiket Olimpiade di Depan Mata
- Demo May Day Ricuh hingga Mahasiswa Luka-luka, Ini Kata Kapolrestabes Semarang
- Justin Hubner Kapten, Kelly Sroyer Starter, Sananta di Bangku Cadangan
- Laga Masih 1 Jam Lagi, Stadion Abdullah bin Khalifah Disesaki Suporter Garuda
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
Advertisement
Advertisement