Advertisement
Tahun Ini 33.000 Hektare Lahan Gambut Terbakar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Sekitar 33.000 hektare lahan gambut yang sudah diintervensi Badan Restorasi Gambut (BRG) kembali terbakar pada tahun ini.
Kepala BRG Nazir Foead mengatakan penyebab terbakarnya lahan gambut tersebut adalah api yang merembet. Menurutnya, ada indikasi api muncul akibat kegiatan melawan hukum, yakni pembakaran hutan dan lahan yang dilakukan secara sengaja.
Advertisement
Adapun, dari 33.000 hektare lahan yang terbakar, sebanyak 5.800 ha merupakan lahan masyarakat yang sudah disekat. “Yang sudah kita intervensi luasnya sekitar 679.000 ha, yang terbakar sampai September pertengahan ada 33.000 ha,” ungkapnya kepada JIBI/Bisnis.
Hingga akhir 2018, BRG telah memfasilitasi dan mengoordinasikan pembasahan gambut di areal nonkonsesi seluas 679.901 ha atau 76% dari total areal restorasi gambut di luar konsesi seluas 892.248 ha.
Adapun, total luas lahan gambut yang terbakar pada 2019 mencapai 86.000 hektare atau sekitar 26% dari total luas lahan terbakar, yakni 328.724 hektare.
Deputi Perencanaan dan Kerja Sama BRG Budi Wardhana menuturkan pihaknya akan mengevaluasi dan melakukan inventarisasi semua infrastruktur dan area yang sudah diintervensi. Dia menilai dengan meluasnya area gambut yang terbakar dan sebagian area yang sudah diintervensi juga terbakar, maka pekerjaan restorasi juga semakin sulit.
Akan tetapi, lanjutnya, BRG akan terus mengintensifkan sisa pekerjaan merestorasi area yang ditargetkan. Upaya pembangunan infrastruktur restorasi juga terus ditingkatkan bersamaan dengan berbagai upaya operasi pembasahan dan pemeliharaan infrastruktur yang telah terbangun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Merasa Hawa Udara Lebih Panas Akhir-akhir Ini? Berikut Penjelasan BMKG
- Nanti Malam, Pemkab Bantul Gelar Nobar Timnas Vs Irak di Lapangan Paseban
- Termasuk Perbaiki Jalan, TMMD Karangdukuh Klaten Mei Ini Dianggarkan Rp655 Juta
- Bank Dunia: Adaptasi Teknologi dan Inovasi pada Industri di Indonesia Rendah
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Terapkan Tarif Baru Retribusi Wisata, Bantul Raih Rp176,6 Juta pada Hari Pertama
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
- Bangun Kota Cerdas, Pusat Data IKN Dilengkapi Komputasi Performa Tinggi
- Dampak Korupsi Timah Rp217 Triliun: Ribuan Karyawan 5 Smelter Terkena PHK
- Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper
- Tim SAR Temukan Korban Tenggelam Sungai Ciliwung
- Berselingkuh, Seorang Hakim Pengadilan Agama Dipecat Lewat Sidang Etik KY
- Demo Buruh 1 Mei 2024: Massa Padati Patung Kuda, Desak Pencabutan Omnibus Law
Advertisement
Advertisement