Advertisement
Pembangunan Huntap Korban Gempa Palu Perlu Survei Ahli Geologi
Advertisement
Harianjogja.com, PALU--Rencana penyediaan lahan untuk pembangunan hunian tetap atau Huntap korban gempa dan likuefaksi Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah perlu dilakukan survei geologi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu Presly Tampubolon, di Palu, Senin mengatakan kegiatan survei geologi dilakukan guna memastikan keamanan lokasi dari dampak bencana serupa.
Advertisement
"Jika nanti survei geologi menyatakan lokasi itu aman dari bencana, saya kira tidak menjadi soal untuk selanjutnya penyediaan dokumen-dokumen administrasi lainnya, " ujar Presly.
Menurut dia, keamanan masyarakat menjadi poin utama dalam upaya penanggulangan bencana. Usulan rencana pembangunan hunian untuk korban bencana di kelurahan tersebut berada di bagian Timur bekas likuefaksi yang berbatasan dengan Kabupaten Sigi.
Dia menyebut, penyediaan lahan pembangunan Huntap Satelit untuk korban gempa dan likuefaksi Petobo merupakan usulan masyarakat, dimana sebelumnya kelurahan itu tidak masuk dalam perencanaan pembangunan hunian oleh Pemerintah Kota Palu karena terkendala kesiapan lahan.
Lahan disediakan saat ini menurut masyarakat setempat tidak berkepemilikan, dalam artian masih berstatus tanah negara di lahan yang diestimasi seluas 24 hektare yang direncanakan mampu menampung 1.200 hunian.
"Setelah lahan itu diusulkan, Pemkot Palu langsung membahas rencana-rencana pembangunan ke depan," katanya menambahkan.
Sembari menunggu penyerahan lahan oleh negara kepada masyarakat melalui Pemkot Palu sebagai proses selanjutnya sambil menyusun rencana induk dan rencana tapak serta perencanaan fisik pembangunan.
"Dari dasar itu selanjutnya akan diusulkan kepada Gubernur Sulawesi Tengah untuk permintaan persetujuan penetapan lokasi," katanya.
Pada penetapan lokasi relokasi pembangunan hunian oleh Pemkot Palu menunjuk tiga kelurahan yakni Kelurahan Tono dan Talise Kecamatan Mantikulore seluas 146,80 hektare sedangkan Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga seluas 38,60 hektare.
Saat ini, pembangunan hunian untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi Palu masih diarahkan di lokasi relokasi Tondo, yang mana dipastikan Yayasan Buddha Zhu Chi sebagai salah satu pendonor membangun sekitar 1.500 unit tahap pertama, selanjutnya di Duyu masih proses pematangan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 8 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KPK Sebut Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Penuhi Panggilan Penyidik Harri Ini
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Ganjar dan Mahfud Pilih Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
- KPK Buka Peluang Hadirkan Bendahara Umum Partai Nasdem di Sidang SYL
- Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 80 Persen, Istana Negara 67 Persen
Advertisement
Advertisement