Advertisement
Ketua PBNU Sebut Jokowi-Ma'ruf Simbol Kemenangan Nasionalis-Santri
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin merupakan simbol kemenangan nasionalis-santri.
"Kemenangan pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf itu simbol kemenangan nasionalis-santri," kata Said Aqil Siradj disela acara silaturahmi PDI Perjuangan dengan santri yayasan binaannya di Ponpes Luhur Al Tsaqafah, Jakarta, Selasa (9/10/2019) malam.
Advertisement
Said mengatakan Presiden Jokowi merupakan sosok tokoh nasionalis dan juga sekaligus santri, sebab Presiden Jokowi melakukan rukun Islam dengan baik seperti salat lima waktu, puasa Senin-Kamis, umroh dan menunaikan haji.
Sementara Kiai Ma'ruf menurutnya tokoh berlatar belakang santri yang juga nasionalis.
Dia menekankan dengan bersatunya nasionalis dan santri, maka segala persoalan bangsa akan selesai.
Dia mengingatkan bahwa persatuan nasionalis dan santri pada era penjajahan terbukti dapat membawa bangsa ke dalam kemerdekaan.
Lebih jauh Said Aqil menekankan PBNU bersyukur bahwa di bawah pemerintahan Jokowi, Undang-Undang Pesantren sudah disahkan.
Dia juga mengaku tahu betul bahwa PDI Perjuangan termasuk partai yang turut bekerja keras hingga undang-undang itu disahkan.
Dengan UU Pesantren itu, kata Said Aqil, kini santri pun naik kelas dan setara dengan mahasiswa dan pelajar.
Selain itu, dia menekankan dengan UU Pesantren maka peningkatan kualitas pesantren akan lebih terjamin.
Dia pun berharap akan ada menteri yang nantinya khusus mengurusi pesantren, serta ada alokasi anggaran di APBN untuk pesantren.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang hadir mewakili partainya dalam kegiatan silaturahmi tersebut mengatakan pada dasarnya nasionalis dan santri seluruh kalangan di tanah air merupakan saudara sebangsa yang tidak bisa dibeda-bedakan.
Hasto mengatakan kekuatan nasionalis dan Nahdilyin merupakan akar kekuatan bangsa.
"Kekuatan Indonedia berakar dari kekuatan nasionalis dan Nahdilyin," terang Hasto.
Pada kesempatan tersebut Hasto pun turut membagikan buku tentang Bung Karno dan Islam kepada ribuan santri Ponpes Al Tsaqafah, agar memperkuat pemahaman santri atas kontribusi santri dan nasionalis dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
BEDAH BUKU: Ibu Menjadi Perpustakaan Pertama untuk Anaknya
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KPK Sebut Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Penuhi Panggilan Penyidik Harri Ini
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Ganjar dan Mahfud Pilih Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
- KPK Buka Peluang Hadirkan Bendahara Umum Partai Nasdem di Sidang SYL
- Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 80 Persen, Istana Negara 67 Persen
Advertisement
Advertisement