Advertisement
Ada 50 Kebakaran di Kota Jogja sampai Akhir September
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Dinas Kebakaran Kota Jogja mencatat ada 50 kejadian kebakaran sampai akhir September 2019 di Kota Jogja. Sebagian besar disebabkan hubungan pendek arus listrik dan diperkirakan potensi kebakaran masih cukup tinggi karena musim kemarau belum berakhir.
“Pada musim kemarau tahun ini memang ada kecenderungan peningkatan kejadian kebakaran. Tidak hanya terjadi di rumah atau bangunan tetapi juga di kebun kosong,” kata Kepala Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Nur Hidayat di Jogja, Kamis (10/10/2019).
Advertisement
Menurut dia, sepanjang puncak musim kemarau yang terjadi pada September, tercatat 12 kali kejadian kebakaran dan selama awal Oktober sudah ada empat kali kejadian kebakaran di Kota Jogja.
“Selama musim kemarau, kondisi bangunan, ilalang atau pohon lebih kering sehingga mudah mengantarkan panas. Mungkin saja, ini yang menyebabkan kejadian kebakaran pun meningkat saat kemarau,” katanya.
Nur mengatakan, rata-rata jumlah kejadian kebakaran di Kota Jogja mencapai 50-60 kejadian setiap tahun atau lima hingga enam kejadian per bulannya.
Selain disebabkan hubungan pendek arus listrik, faktor lain yang juga kerap menjadi penyebab kebakaran di Kota Yogyakarta adalah pembakaran sampah, dan kelalaian warga dengan meninggalkan kompor saat masih menyala. “Rata-rata penyebabnya ‘human error’,” katanya.
Guna menekan potensi bahaya kebakaran, Nur mengatakan, Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta rutin melakukan edukasi dan penyuluhan ke warga, masing-masing 60 kali kegiatan dengan berbagai sasaran termasuk tim penggerak PKK.
“Masih ada warga yang kurang memperhatikan instalasi listrik. Misalnya menumpuk banyak saklar dalam satu tempat. Tahun lalu bahkan ada kejadian kebakaran yang disebabkan telepon selular saat diisi daya,” katanya.
Selain itu juga dilakukan simulasi kejadian kebakaran untuk meningkatkan respon dan kesiapsiagaan masyarakat saat melakukan penanganan kebakaran.
Sedangkan terkait kesiapan sarana dan prasarana, Nur mengatakan, saat ini Dinas Kebakaran memiliki 12 armada pemadam kebakaran, namun satu armada tidak lagi dapat digunakan.
“Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi kejadian pun masih cukup baik, sekitar 11 sampai 12 menit sejak kami menerima laporan,” katanya yang juga memperbanyak keberadaan hidran kering berbasis kampung untuk memudahkan penanganan kebakaran.
Sedangkan dari sisi anggaran, Nur memastikan jika sisa anggaran pada triwulan keempat 2019 masih cukup untuk operasional hingga akhir tahun.
“Yang justru perlu diperhatikan adalah ketersediaan air saat musim kemarau seperti sekarang. Namun, 16 titik penampungan air yang kami miliki selalu penuh. Sumber air untuk mengisi penampungan berasal dari PDAM Tirtamarta,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
- Kasus Duel Tukang Angon Bebek di Klaten, Warga Demo Minta Tersangka Dibebaskan
- Sadis! Ini Hasil Autopsi Pengusaha Tembaga Boyolali yang Dibunuh Teman Sendiri
- Perluas Jejaring Internasional, Tim UIN Salatiga Kunjungan Resmi ke Filipina
- Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali: Pelaku Warga Sragen dan Kenal Korban
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
- Israel Beri Waktu Hamas Sepekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Korban Meninggal Akibat Banjir Luwu Sulsel Terus Bertambah, 2 Orang Hilang
- Sekjen Gerindra Sebut Gelora Tak Menolak PKS Masuk Pemerintahan Prabowo
Advertisement
Advertisement