Advertisement
Perusahaan AS Pemasok Gas Air Mata ke Hong Kong Dikritik
Advertisement
Harianjogja.com, CHICAGO--Senator Amerika Serikat kembali bergabung menyuarakan penentangan terhadap NonLethal Technologies Inc yang bermarkas di Pennsylvania, lantaran menjual peralatan anti huru hara ke Hong Kong dan digunakan untuk melawan massa pro-demokrasi.
Perusahaan swasta yang memproduksi sekaligus mengekspor berbagai macam peralatan anti huru-hara dan pengendali massa untuk kalangan militer dan penegak hukum, menjadi sorotan sejak ditemukan bahwa polisi Hong Kong menggunakan tabung gas air mata miliknya untuk membubarkan aksi protes anti-pemerintah.
Advertisement
Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, nama NonLethal menempel di salah satu tabung gas air mata. Penggunaan peralatan buatan AS untuk meredam aksi protes membuat sejumlah anggota parlemen menyerukan penghentian dan bahkan pelarangan ekspor gas air mata ke Hong Kong. Pada Juli Senator Republik, Ted Cruz, mencuit di Twitter agar Amerika Serikat mempertimbangkan pelarangan ekspor gas air mata ke Hong Kong jika serangan terhadap massa terus berlanjut.
Kemudian pada Agustus, rwakilan AS dari Partai Republik, Chris Smith, dan dari Partai Demokrat, James McGovern, melayangkan surat kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Perdagangan Wilber Ross, yang meminta mereka agar menangguhkan penjualan peralatan anti huru hara ke Kepolisian Hong Kong.
Mereka menindaklanjuti surat tersebut dengan RUU bipartisan di DPR September lalu, yang mengupayakan pelarangan ekspor komersial produk pengendali massa nonlethal tertentu ke Hong Kong. Jika lolos makan larangan tersebut berlaku dalam 30 hari.
Senator AS lainnya Rick Scott, Perwakilan Republik dari Florida, pada Kamis menjadi yang terakhir yang mengangkat kekhawatiran soal ekspor tersebut.
Dalam surat yang ditujukan kepada presiden perusahaan NonLethal yang dibagikan di Twitter, Scott mengatakan penjualan itu sama saja dengan mendukung upaya presiden China untuk "membahayakan warga biasa dan pengunjuk rasa damai." Ia mendesak perusahaan gas air mata tersebut "agar memprioritaskan HAM dibanding keuntungan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
Advertisement
Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Tak Terima Ditegur, Dua WNA Amerika Ini Diduga Aniaya Pecalang di Bali
- Baru Syuting Reality Show, 31 Artis dan Kru Asal Korsel Ini Justru Diperiksa Imigrasi Bali
- Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0
- Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
Advertisement
Advertisement