Advertisement
Ini Lokasi Target Bom Bunuh Diri Teroris di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Teroris yang berencana meledakkan bom bunuh diri di Jogja pada 20 Oktober mengincar rumah ibadah dan kantor polisi. Jaringan mereka terbongkar sejak Tim Densus 88 Antiteror menelusuri penusukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan para terduga teroris itu akan melancarkan amaliyah atau penyerangan di beberapa wilayah Indonesia seperti Jogja, Solo, Bandung, dan Cirebon. Mereka berencana menebar teror pada 20 Oktober 2019, di hari pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Advertisement
Meski demikian, tujuan para terduga teroris bukan untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden. “Tidak ada keterkaitan dengan penggagalan proses pelantikan Presiden," ujar Dedi.
Target mereka adalah tempat ibadah dan markas kepolisian.
"Mereka [berencana] melakukan serangan terorisme di Cirebon, Bandung, Jogja, [sasarannya] sama, tampat ibadah dan mako [markas komando]. Sama saja yang di Solo. Semuanya menyasar markas komando Polri dan tempat ibadah ," ucap Dedi dikutip dari okezone.com, Selasa (15/10/2019).
Sejak penusukan Wiranto hingga Selasa hari ini, Densus 88 Antiteror telah meringkus 26 orang.
“Sampai tanggal 15 [Oktober] ini sudah 26 orang [ditangkap]," kata Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Mereka adalah anggota jaringan Jamaah Ansarut Daullah (JAD) yang terafiliasi ke ISIS. JAD adalah aktor dalam hampir semua teror di Indonesia sejak 2016. JAD kali pertama melancarkan aksi besar pada teror bom di kawasan Jl. MH, Thamrin, Jakarta, Januari 2016. Delapan orang meninggal dunia dalam teror tersebut, termasuk empat penyerang.
Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan 26 tersangka tindak pidana terorisme yang diringkus selama kurun 10-16 Oktober masih berasal dari satu jaringan. Mereka dipimpin Abu Zee yang diciduk Densus 88 Antiteror di Bekasi bersama delapan orang lainnya. Selama empat hari sejak 10 Oktober, Densus 88 Antiteror dibantu kepolisian daerah sudah menangkap 22 terduga teroris masing-masing di Banten, Bali, Jakarta, Sulawesi Utara, Jambi, Lampung, Sulawesi Tengah, Jawa Barat dan Lampung.
Kemudian empat orang lagi diciduk sejak Senin (14/10/2019) malam. Dua orang dibekuk di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selasa pagi, Densus 88 menangkap dua orang lagi, kali ini pasangan suami istri, di Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dedi meminta masyarakat tidak khawatir maupun cemas karena menurutnya Polri telah mengendalikan situasi. Polda DIY juga sudah mengimbau masyarakat tidak cemas. Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto meminta warga tetap waspada dan segera melapor ke polisi manakala menemukan hal ihwal mencurigakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pilkada Jawa Timur, Golkar Resmi Mengusung Khofifah-Emil Dardak
- Pesawat Jatuh di BSD, Kemenhub: Penjelasan Detail Tunggu Koordinasi
- Singapura Menghadapi Gelombang Baru Covid-19, Kasus Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
- Letusan Gunung Ibu Ciptakan Fenomena Unik karena Memicu Badai Petir Vulkanik
- Tingkatkan Cadangan Emas hingga Rp80 Triliun, Pengelola Tambang Gosowong Lakukan Efisiensi
Advertisement
Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 20 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman
- Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
- Dalam Sehari, Gunung Semeru Alami 14 Kali Erupsi
- Menpar Soroti Pengerukan Tebing untuk Kepentingan Pariwisata
- Tiba di Bali, Elon Musk Disambut Luhut
- Ada Prospek Usaha, Warga Sekitar IKN Diharapkan Tidak Menjual Lahan
- Amankan Aksi Bela Palestina di Kedubes AS Hari Ini, Polisi Kerahkan 1.648 Personel
Advertisement
Advertisement