Advertisement
Pemkab Klaten Berencana Buka Pasar Hasil Tani
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN — Pemerintah Kabupaten Klaten akan membangun pasar hasil tani di Kecamatan Delanggu pada 2020. Hal itu dilakukan dalam rangka mengembangkan sektor pertanian serta memberi kepastian dari sisi permintaan.
Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan pihaknya akan membangun pasar pusat hasil pertanian Klaten di Kec. Delanggu pada tahun depan. Dalam prasarana tersebut, sejumlah hasil tanaman yang diperjualbelikan ialah beras, kedelai, jagung.
Advertisement
Adanya pasar terpusat itu memberikan jaminan sisi permintaan bagi petani, sehingga dapat meningkatkan volume produksi. Di sisi lain, hal itu mengukuhkan posisi Klaten sebagai lumbung pangan Jawa Tengah, dan juga nasional.
“Pasar itu akan menjadi pusat penjualan hasil tani dari Klaten, sehingga sisi permintaan terjaga,” ujarnya, Selasa (22/10/2019).
Klaten pun akan berfokus mengembangkan dua varietas padi premium, yakni Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk, mulai dari sisi hulu produksi hingga hilir pemasaran.
Sebagai langkah awal, Sri Mulyani mengarahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Klaten yang mencapai 11.000 orang, untuk membeli beras Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk pada 2020. Setiap bulan PNS diharapkan membeli 5 ton beras premium tersebut.
Kepala Bappeda Klaten Sunarna, mengatakan sektor pertanian akan menjadi alat utama bagi Pemkab untuk mengatasi masalah kemiskinan, menekan ketimpangan, dan mensejahterakan masyarakat.
Oleh karena itu, pengembangan padi Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk hanya boleh dilakukan di wilayah Klaten. Harga jual produk premium itu berkisar Rp18.000 per kilo gram (kg).
“Tujuannya agar hasil pertanian ini dapat dimanfaatkan betul untuk kesejahteraan masyarakat Klaten. Harapannya, selain memenuhi pasar dalam negeri, beras premium ini bisa untuk ekspor,” paparnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Prakoso, menambahkan pihaknya siap membantu visi Klaten sebagai lumbung pangan Jateng dan nasional.
Selain pengembangan varietas padi, ada sejumlah potensi kerja sama lanjutan untuk inovasi tanaman unggul lainnya seperti jagung, kedelai, dan beras ketan.
“Persoalan ketahanan pangan menjadi prioritas pemerintah. Kami siap bekerja sama lebih lanjut dengan Pemkab Klaten dan sejumlah pihak terkait seperti Kementan dan Batan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
- Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
- Kapal KLM yang Mengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Meranti, 9 Awak Selamat
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
Advertisement
Advertisement