Advertisement
Dituding Langgar Kode Etik, Begini Respons Menkes Terawan Agus Putranto
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Kabar pelanggaran etik yang diduga dilakukan Terawan Agus Putranto, kembali mengemuka di tengah ramai pengangkatan dirinya sebagai menteri kesehatan di Kabinet Indonesia Maju.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto merespons kabar permasalahan dengan organisasi profesi terkait pelanggaran kode etik. Ia mengatakan bahwa dia tidak pernah menanggapinya.
Advertisement
"Sudahlah, yang berkasus itu siapa. Biarkan saja. Saya kan tidak pernah tanggapi. Tidak perlu kan [menanggapi], belum waktunya, harus sesuai tata cara militer, saya waktu itu militer," tegas Menkes Terawan sebelum menghadiri syukuran di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta pada Rabu (23/10/2019).
Sebelumnya, nama dr Terawan sempat mencuat berkat inovasi metode "cuci otak" yang dikatakan terbukti menyembuhkan banyak pasien strok. Terapi itu merupakan salah satu metode Digital Subtraction Angiography (DSA) yang bertujuan mendiagnosis dan mengevaluasi pembuluh darah untuk mengetahui penyakit pasien dan menentukan pengobatan yang tepat.
Dokter Terawan menggunakannya sebagai metode pengobatan strok dengan memasukkan obat heparin dalam proses DSA yang dipercaya dapat menyembuhkan strok.
Sekitar awal April 2018, muncul kabar bekas dokter kepresidenan itu diberhentikan sementara oleh Mahkamah Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) karena dianggap melanggar kode etik profesi yaitu mengiklankan metode tersebut.
Saat itu, dr Terawan membantah hal tersebut dan mengatakan tidak pernah sekalipun mengiklankan metode itu.
Metode DSA itu sendiri sudah diuji dalam disertasi bekas Kepala RSPAD Gatot Subroto itu di Universitas Hasanuddin Makassar pada 2016, tapi beberapa pakar menilai metode tersebut masih butuh kajian ilmiah secara mendalam.
Menkes Terawan sendiri mengaku dia bersyukur telah dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk membantunya dalam Kabinet Indonesia Maju dan akan segera bertemu jajaran Kementerian Kesehatan untuk membahas permasalahan yang ada dan mencari solusinya.
"Rapat dulu untuk melihat apa permasalahannya dan apa yang bisa dicapai, apa yang harus kita lakukan. Harus rapatkan dulu," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Orang Tua Harus Miliki Bekal untuk Mendidik Anak di Era Digital
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
Advertisement
Advertisement