Advertisement
Abdul Somad Haramkan catur, Menag: Enggak Usah Ditanggapi, Malu Diketawain Orang Banyak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Pernyataan Ustaz Abdul Somad tentang larangan catur menuai kontroversi.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi enggan berkomentar banyak terkait pernyataan Ustaz Abdul Somad alias UAS yang mengharamkan olahraga catur. Menurut dia semua orang memiliki referensi yang mungkin saja berbeda-beda.
Advertisement
"Orang semua bisa lihat referensi dari mana pun. Saya selalu bilang ya, sekarang enggak ada orang bisa mengklaim paling tahu, paling hebat," kata Fachrul di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).
Untuk itu, Fachrul pun meminta semua pihak tidak melulu merasa yang paling benar. Dia enggan berkomentar banyak karena khawatir dapat menimbulkan polemik di publik.
"Itu enggak usah ditanggapi lah yang gitu-gitu ya. Malu nanti kita, malu diketawain orang banyak," ujarnya.
Sebelumnya, ceramah Ustaz Abdul Somad alias UAS yang sepakat mengharamkan olahraga catur mamancing respons khalayak.Video mengenai ceramah tersebut ramai dibicarakan bersamaan dengan kabar UAS yang mengisi tausiah di Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu, 20 November 2019.
Dari hasil penelusuran, ceramah UAS soal permainan catur diunggah kanal YouTube Teman Ngaji pada 26 Juli 2017 dengan tajuk "Hukum Main Domino dan Catur - Ustadz Abdul Somad Lc MA".
Mulanya, UAS menanggapi pertanyaan seorang jemaah, "Maaf Pak Ustaz boleh enggak main domino untuk mengisi waktu luang biasanya 17 Agustus?".
Tak lama, UAS berkelakar, "Ini rekaman berbahaya".
Kemudian dia memberi jawaban atas pertanyaan itu dengan merujuk pada Mazhab Hanafi. Dia tidak setuju jika permainan catur dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga lantaran membuang waktu.
"Mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, alasannya dua yakni pertama melalaikan salat dan yang kedua menghilangkan waktu berhari-hari," ujar UAS.
"Bahwa ketua persatuan catur marah pada saya, terserahlah tapi saya tidak setuju. Habiskan waktu itu, banyak yang perlu kita pikirkan. Bagaimana politik, bagaimana anak. Ini yang kita pikirkan cem mana pion-pion ini bisa selamat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : iNews.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Naskah Kuno Indonesia Ditetapkan Jadi Memory of the World oleh UNESCO
- Ini Daftar Vaksinasi Wajib bagi Jemaah Calon Haji Sebelum ke Tanah Suci
- Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
Advertisement
Pemkab Bantul Gelar Sayembara Desain Logo HUT ke-193, Hadiah Rp15 Juta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Badai Diprediksi Terpa Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini
- Kemenperin Nilai Strategi Bata Tutup Pabrik Kurang Tepat
- Amerika Akui Banyak Warga Palestina Tewas di Gaza Akibat Bom yang Dipasok ke Israel
- Turki Pukul Israel dengan Embargo Hubungan Perdagangan
- Jokowi Cermati Nama-nama Calon Pansel KPK Sebelum Diumumkan
- Selain Eko Patrio, PAN Mengusulkan Sosok Ini Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
- Korlantas Uji Coba Keamanan Pengiriman Bukti Tilang Melalui Nomor WA
Advertisement
Advertisement