Advertisement
Sudah 450 Kali Warga Sukoharjo Diserang Tawon Ndas
Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO--Kejadian serangan tawon di Sukoharjo, Jawa Tengah tercatat mencapai ratusan kasus.
Jumlah kasus sengatan tawon jenis vespa affinis atau yang dikenal sebagai tawon ndas di Kabupaten Sukoharjo selama 11 bulan mulai Januari-akhir November 2019 tercatat mencapai 450 kasus.
Advertisement
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran Satpol PP Sukoharjo, Margono, mengatakan belum ada korban sengatan tawon meninggal dunia. Namun, tak sedikit warga yang disengat tawon harus dibawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
Warga yang disengat tawon mengalami demam disertai pusing. “Bisa jadi jumlah kasus sengatan tawon bertambah hingga akhir tahun. Petugas langsung mendatangi sarang tawon setelah menerima laporan masyarakat,” kata dia, saat berbincang dengan wartawan, Rabu (27/11/2019).
Pada 2018, jumlah kasus serangan tawon mencapai lebih dari 20 kasus. Sengatan tawon ndas mengakibatkan enam warga meninggal dunia.
“Rata-rata petugas memusnahkan sarang tawon sebanyak dua kali-tiga kali dalam sehari. Sarang tawon dimusnahkan dengan menyemprotkan air yang dicampur busa. Lubang sarang tawon harus disumpal kain yang dicampur bahan bakar minyak (BBM),” ujar dia.
Biasanya, pemusnahan sarang tawon dilakukan pada malam hari. Proses pemusnahan sarang tawon membutuhkan waktu cukup lama karena petugas harus melakukan observasi lokasi sarang tawon.
Biasanya, ukuran sarang tawon berdiameter lebih dari 40 sentimeter dan berisi ribuan tawon. “Keselamatan petugas menjadi prioritas. Kami bakal menindaklanjuti laporan masyarakat terkait sengatan tawon,” papar dia.
Sementara itu, seorang warga asal Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Sahono, mengatakan pernah menemukan sarang tawon yang menggantung di pohon di sekitar rumahnya. Kala itu, ukuran sarang tawon hanya sebesar kepalan tangan orang dewasa. Lambat laun, ukuran sarang tawon bertambah besar. Jumlah tawon di dalam sarang juga bertambah banyak.
“Kami langsung menghubungi operator Damkar agar segera memusnahkan sarang tawon. Kami khawatir ada warga terutama anak-anak yang disengat tawon,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
- Boston Celtics Kalahkan Cleveland Cavaliers di Semifinal NBA Wilayah Timur
- Penerbangan Carter Umrah Masih Dimungkinkan Dibuka di Bandara Adi Soemarmo Solo
- Pemkot Solo Gelar Nobar Timnas vs Guinea, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jensud
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement