Advertisement
Ini Jejak Pemikiran Gus Dur tentang Arah Toleransi yang Didefinisikan dari Al-Qur'an
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid tak bisa dilepaskan dari teladan bertoleransi.
Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji (KH) Abdul Manan Ghani mengatakan persaudaraan antarmanusia adalah arah toleransi sebenarnya yang dititipkan oleh Presiden Keempat Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Advertisement
"Tidak ada batas negara, tidak ada batas apalagi suku apalagi agama. Namanya manusia. Itulah yang diusung oleh dan awal-awal dicetuskan Gus Dur tahun 70-an," kata KH Manan saat diskusi belajar toleransi dari Guru Bangsa di Kantor PBNU Jakarta, Senin (23/12/2019).
Ia menambahkan jika persaudaraan antarmanusia (Ukhuwah Insaniyah) merupakan konsep ketiga yang dicetuskan oleh Gus Dur. Sebelumnya, Gus Dur mencetuskan konsep persaudaraan Islam (Ukhuwah Islamiyyah) dan persaudaraan kebangsaan (Ukhuwah Wathaniyah).
KH Manan yang mengamati jejak-jejak pemikiran Gus Dur sejak zaman kuliah, berpendapat jika sang Guru Bangsa tengah mendefinisikan apa yang sebenarnya terdapat dalam kitab suci Al-Quran.
Di dalam Al-Quran Allah berfirman, "Ya ayyuhan-nas, inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa, wa ja’alnakum syu’ubaw wa qaba-ila, lita’arafu" yang artinya: “Hai manusia! Sesungguhnya Kami menjadikan kamu dengan perantaraan laki-laki dan perempuan, serta Kami jadikan kamu bersuku-suku dan bergolong-golongan, supaya kamu berkenal-kenalan."
KH Manan mengatakan jika diurut sejak zaman Nabi Nuh Alaihissalam, maka saat itu ada tiga keturunan Nabi Nuh setelah peristiwa air bah dan pembangunan bahtera yang menewaskan putra Nabi Nuh A.S Kan'an dan istrinya.
Setelah peristiwa nahas itu, Nabi Nuh kemudian masih memiliki putra lagi, pertama bernama Sam (Sem) yang menurunkan bangsa Israel, Arab, Jerman, Eropa, dan India.
Kemudian anak kedua bernama Ham yang menurunkan bangsa-bangsa Afrika dan Melanesia yang sebagian bermukim di daratan Asia.
Lalu putra Nabi Nuh ketiga bernama Yafith (Yafet), inilah yang menurunkan bangsa Indonesia, Cina, Jepang, dan bangsa-bangsa di Asia lainnya yang memiliki ciri bermata sipit, kulitnya kuning tidak putih seperti generasi Sam atau hitam seperti generasi Ham.
Dari generasi-generasi tersebut, lahirlah kafilah-kafilah, suku-suku, hingga berkembang seperti sekarang. Banyak juga yang sudah berakulturasi dan berasimilasi.
"Jadi dari Yafith kemudian melahirkan bangsa (Syu'uban) seperti Indonesia, Filipina, Thailand, Korea, Cina, Jepang, dan wilayah keturunannya. Begitu juga Ham dan Sam. Kita ini ditakdirkan menjadi orang Indonesia yang beragama Islam, ada yang beragama Kristen, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, kemudian bersuku-suku sampai ada ratusan suku dan bahasa yang saya sendiri enggak mengerti," kata KH Manan.
Gus Dur kemudian membangun toleransi didasarkan tiga persaudaraan yaitu persaudaraan Islam, persaudaraan kebangsaan dan persaudaraan manusia.
Sehingga harapannya agar masyarakat dunia terutama di Indonesia, mendekatkan diri kepada Tuhannya (tawassul).
"Apapun agamanya, apapun sukunya, itu bersaudara," kata KH Manan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement