Advertisement
Regulator Penerbangan Sipil AS Keluarkan Larangan Terbang di Wilayah Iran
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Federal Aviation Administration (FAA) atau regulator penerbangan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan larangan penerbangan sipil ke wilayah Irak, Iran, Teluk Persia, dan Teluk Oman.
Larangan itu diumumkan pada Selasa malam (7/1/2020) waktu setempat atau Rabu (8/1/2020) pagi WIB, setelah Iran menembakkan sejumlah roket ke pangkalan udara AS-Irak.
Advertisement
Serangan Iran dilancarkan sebagai pembalasan atas serangan udara AS di Irak pada Jumat (3/1/2020) yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani.
“FAA akan terus memonitor peristiwa-peristiwa di Timur Tengah,” terang otoritas penerbangan tersebut dalam pernyataannya yang dilansir melalui Bloomberg,
“Kami terus berkoordinasi dengan mitra-mitra keamanan nasional kami serta berbagi informasi dengan maskapai penerbangan AS dan otoritas penerbangan sipil asing,” lanjut FAA.
Langkah FAA hanya berlaku untuk maskapai-maskapai penerbangan yang terdaftar di AS. Meski demikian, negara-negara lain di seluruh dunia acapkali mengikutinya dengan tindakan serupa.
Menurut FAA, larangan terbaru ini diberlakukan lantaran meningkatnya kegiatan militer dan ketegangan politik di Timur Tengah.
“[Hal itu] mendatangkan risiko tidak disengaja untuk operasi-operasi penerbangan sipil AS karena potensi miskalkukasi ataupun misidentifikasi,” jelas FAA.
FAA telah memberlakukan sejumlah larangan dan peringatan tentang penerbangan maskapai di kawasan Timur Tengah selama setahun terakhir seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Pada Juni 2019, misalnya, badan itu melarang operator-operator sipil AS terbang di atas wilayah-wilayah Teluk Persia dan Teluk Oman setelah sebuah rudal Iran menembak jatuh drone militer AS.
FAA dan negara-negara lain menjadi lebih agresif dalam mengeluarkan peringatan dan larangan penerbangan sejak Malaysia Airlines Flight 17 ditembak jatuh di atas Ukraina pada 17 Juli 2014, oleh rudal Rusia.
Secara terpisah, Singapore Airlines Ltd. menyatakan akan mengalihkan penerbangan-penerbangannya ke Eropa karena serangan dan kekhawatiran akan konflik yang meluas di Timur Tengah.
“Mengingat perkembangan terbaru di wilayah itu, seluruh penerbangan SIA [Singapore Airlines] menuju dan dari Eropa dialihkan dari wilayah udara Iran, ”kata Singapore Air dalam pernyataan melalui surat elektronik kepada Bloomberg.
“Kami sedang memantau situasi dengan cermat dan akan melakukan penyesuaian yang tepat dengan rute kami jika diperlukan,” papar Singapore Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Caleg Terpilih Ditetapkan, Ini Daftar Anggota DPRD Sleman 2024-2029
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
Advertisement
Advertisement