Advertisement
Prabowo Sampaikan Keinginan Menjadi Menteri, Kivlan Zen: Saya Tak Halangi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kivlan Zen mengaku pernah bertemu Ketua Umum (ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, menurut Kivlan, Prabowo menyampaikan ingin menjadi menteri dalam pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Bukan minta izin, saya sakit dia [Prabowo] solidaritas karena sebagai kawan yang berjuang untuk bangsa dan negara. Dia mengatakan mau jadi menteri, saya bilang ngerti lah, saya bilang tidak halangi kalau untuk kepentingan bangsa dan negara. Ya marilah kita bersatu," kata Kivlan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl Bungur Raya, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Advertisement
Kivlan Zen memang pernah dirawat di RSPAD untuk menjalani operasi terkait sisa granat nanas di kaki kirinya saat masih aktif menjadi tentara. Kini Kivlan terdakwa kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal dan peluru tajam ini menjalani sidang pembacaan eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan.
Kivlan pernah mendukung Prabowo menjadi Capres pada Pilpres 2014 dan 2019, yang bersaing dengan Jokowi. Menurut Kivlan, Prabowo menjadi Menteri Pertahanan untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Jadi menteri sekarang itu merupakan suatu cara berpikir dia untuk keselamatan bangsa dan negara dan terjadi kontradiksi dan terjadi pertentangan dia bukan blok sama Jokowi tapi sudah lah semua untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Kivlan.
Dia mengatakan, ketika itu tidak melarang Prabowo untuk menjadi menteri dalam pemerintah Jokowi-Ma'ruf. Sebab, kata dia, Prabowo punya tujuan untuk kepentingan bangsa dan menghindari konflik politik di Indonesia.
"Ya sudah lah kalau itu kehendaknya mari kita mulai bangun Indonesia saya ikuti cara berpikir dia pertentangan dan kontradiksi serta itu dihindari dan ditutup buku terjadinya konflik itu saya dukung Prabowo," kata dia.
Lebih lanjut, Kivlan menyebut status terdakwanya soal kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal dan peluru tajam karena mantan Menko Polhukam Wiranto. Kasus yang menjeratnya itu disebut rekayasa Wiranto.
"Dengan saya dikuyo-kuyo [dikorbankan atau dipinggirkan] begini oleh grup mereka, terutama Wiranto cs ya saya juga prihatin tapi saya akan lawan semua rekayasa Wiranto cs supaya saya masuk penjara karena masalah 98 saya banyak tahu bagaimana mereka itu berjuang untuk kepentingan sendiri dan kelompoknya," katanya.
Lebih jauh, dia juga menceritakan pernah mengalami masalah sulit bersama Prabowo saat menjadi tentara aktif. Dia bersama Prabowo sempat berlawanan dengan LB Moerdani cs.
"Kita sharing berjuang untuk Indonesia dengan Prabowo menghadapi situasi sulit, masalah Pak Harto tentang rencana adanya mau dilakukan kudeta LB Moerdani menghadapi mereka, Luhut cs, Sintong Panjaitan, rekayasa 98 kan ada pertentangan politik, antara grup LB Moerdani, Luhut, Sintong cs itu," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Target Pembayaran PBB-P2 Kulonprogo Tercapai Rp5,3 Miliar
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
Advertisement
Advertisement