Advertisement
Orang Tua Siswi Korban Teror Pengurus Rohis Gegara Jilbab Ingin Putrinya Pindah Sekolah
Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN--Teror pengurus rohis SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen, Jawa Tengah bikin korban teror trauma dan tak mau masuk sekolah.
Orang tua siswi Z, Agung Purnomo ingin memindahkan putrinya dari SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen, Jawa Tengah usai kasus teror gegara Z tak berjilbab. Sebab, putrinya itu sudah lama tak masuk sekolah setelah mendapat teror itu.
Advertisement
"Kami sudah ambil keputusan untuk dipindah sekolah. Tapi juga tak balikke (dikembalikan) ke anak lagi nanti pinginnya seperti apa. Kami orang tua hanya ingin anake iso (bisa) sekolah, gitu aja," kata Agung saat ditemui wartawan di kompleks rumah dinas Bupati Sragen, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, Kamis (16/1/2020).
Agung menyebut saat ini anaknya belum masuk sekolah karena sakit. Dia mengaku keinginan untuk pindah sekolah merupakan keputusan dia dengan istrinya. Namun, putrinya itu masih tetap ingin bersekolah di SMA Negeri 1 Gemolong.
"Nanti saya tanya dulu terserah anaknya yang menentukan. Biar semuanya lebih baik, SMA lebih baik, anak-anak di sana juga lebih baik, gitu aja. Tadi saya juga minta sekolah merehabilitasi nama anak saya yang katanya menjadi contoh buruk. Wong nggak ada norma yang dilanggar kok contoh buruk yang seperti apa," beber Agung.
Terpisah, Kepala Cabang Dinas (KCD) wilayah VI, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunianto, berharap yang bersangkutan tetap bersekolah di SMA Negeri 1 Gemolong. Namun pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada siswi tersebut.
"Orientasinya adalah psikologi anak yang harus kita jamin. Jika anak memang sudah tidak mau (bersekolah di SMAN 1 Gemolong), orang tua harus berikhtiar. Kalau itu sudah jadi keputusannya kami siap membantu (mencarikan sekolah)," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama orang tua siswi, pihak sekolah, dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, bersama forkompida Kabupaten Sragen sudah melakukan mediasi. Yuni memastikan kasus ini terselesaikan dengan baik.
"Baik dan terselesaikan dengan baik," kata Yuni kepada detikcom-jaringan Harianjogja.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement