Advertisement

Penelusuran Postingan Ada Bayi 2 Bulan Meninggal Dunia Setelah Diimunisasi

Newswire
Selasa, 21 Januari 2020 - 15:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Penelusuran Postingan Ada Bayi 2 Bulan Meninggal Dunia Setelah Diimunisasi Ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, SUKABUMI - Postingan tentang balita berusia dua bulan yang meninggal dunia setelah mendapat imunisasi viral di media sosial.

Banyak pertanyaan kepada pihak tim Jabar Saber Hoaks terkait postingan yang diunggah pada Senin (20/1/2020) tersebut.

Advertisement

Detikcom coba menelusurinya. Sayangnya ketika dicek postingan yang dibuat pemilik akun bernama "mbu daffa abdurrahman mzifc" itu hari ini telah dihapus. Meski begitu tulisan yang dibuat akun tersebut sempat disalin oleh detikcom.

Postingan bermula saat pemilik akun bercerita tentang kehilangan putranya yang berusia dua bulan lebih satu hari. Kronologi meninggalnya sang bayi dipaparkan secara detil oleh pemilik akun tersebut.

"Saat dia berusia 2 bulan lebih 1 hari tanggal 15 Jan 2020, pagi itu jam 07:30 kami ayah mbu dengan kaka nya berangkat dengan hati membawa anak kami ke bidan untuk melakukan imunisasi DPT 1 sampailah kami di sana dde ditimbang dngan berat badan 6,8 kg mashaAllah dan ditidurkanlah dia dikasur untuk diberi vaksin polio dan imunisasi yang biasanya anak sebelum imunisasi dicek suhu tubuh dan detak jangtung ini tidak langsung dia d suntikan ke kaki kanan anak kami," tulisnya.

Singkat cerita pada Kamis (16/1/2020) pemilik akun panik karena muncul bintik-bintik di kaki bayinya. Saat itu ia kembali menanyakan hal itu ke bidan yang melakukan imunisasi. Namun saat itu bidan menyebut bintik-bintik diduga muncul karena alergi.

"Saat kami membawanya ke bidan sampailah d sana . ibu ini kenapa kok anak saya jadi merah sama biru2 gini " kata bidan dan diapun menelpon bidan lain dan menyatakan anak saya alergi. Bidan bilang "mungkin anak ini alergi dari susu formula atau bisa jadi dari makanan yang ibu makan ". sedangkan saya kasih asi trus dan suka di selang seling sama sufor sekali kali saya pergi keluar. bidan bilang " coba bawa anak nya konsul ke dr spesialis anak bilih panasaran sekarang sore silahkan cuman kasian dde nya malem2 besok aja atu ya klo mau ke puskesmas janjian sama saya kalo mau ke spesialis anak ada Dr. D di klinik daerah cibadak," beber pemilik akun.

Tulisan pemilik akun lalu menceritakan mulai dari bayi yang mendapat penanganan medis di rumah sakit sampai pernyataan kutipan dokter yang menyebut adanya keterkaitan sakit yang dialami bayi dengan imunisasi. Selain itu diceritakan juga bayi sempat membutuhkan donor darah hingga kemudian mendapat oksigen dan akhirnya meninggal dunia.

"Dan kali ini saya pun trauma untuk memberi anak saya imunisasi dan peristiwa kamipun sampai ke provinsi untuk diteliti karna peristiwa yang kami alami baru terjadi dan jangan sampai peristiwa ini menimpa siapapun lagi dan kami tidak menuntut siapa pun disini dan berusaha melepaskan nya dan mencoba meredam dendam kami " dan kami swkeluarga menerima ini karna ini takdir yang Allah beri dan kita mengambil hikmah dari peristiwa ini. Selamat jalan malaikat kecilku. jemput kami dengan senyuman mu "muhammad Atharrazka Ashauqi" tutup pemilik akun dalam tulisan tersebut.

Berdasarkan petunjuk tempat, waktu, tanggal dan nama Detikcom lalu menelusuri informasi tersebut ke RSUD Sekarwangi, Cibadak. Pihak rumah sakit kemudian menelusuri nama-nama yang disebut dalam tulisan warganet tersebut.

"Berdasarkan tanggal dan nama dari bayi yang dimaksud memang betul ada [pasien] atas nama itu. Kronologi yang diceritakan betul. Hanya untuk penyebab [kematian] saya tidak ada kewenangan, dokter yang akan menjelaskan," ungkap Ramdan.

Menurut Ramdan keterangan dalam tulisan warganet menyebut kematian karena diduga akibat imunisasi. Ia tidak bisa menyimpulkan langsung tanpa ada keterangan pasti dari dokter. Dokter berinisial D yang disebut, Ramdan menduga itu adalah dokter Dian yang memang bertugas di rumah sakit.

"Dokter Dian agendanya seminggu sekali hanya di hari Jumat, kalau berkenan kita aturkan waktu untuk bisa konfirmasi langsung ke dokter yang dimaksud nanti di hari Jumat," tandasnya.

Sayangnya, pemilik akun tidak memberikan respons saat akan dikonfirmasi. Pagi tadi, ia sempat mengunggah permintaan maaf.

"Maaf postingan sebelumnya membuat khawatir semua pihak. Tak ada maksud kami untuk membuat panik.. Kami hanya ingin berbagi pengalaman supaya kita lebih sigap dalam bertindak ketika dalam menerima kasus atau kejadian seperti ini," namun lagi-lagi postingan itu pun kembali dihapus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : detik.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polres Bantul Untuk Atasi Kemacetan saat Libur Lebaran

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement