Advertisement
11 Saksi Akan Dimintai Keterangan soal Kasus Siwi Widi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pramugari Siwi Widi Purwanti atau Siwi Sidi melaporkan kasus pencemaran nama baik yang menimpa dirinya. Kasus tersebut saat ini masih didalami oleh polisi.
Sebanyak 11 saksi nantinya akan dimintai keterangan soal tudingan simpanan bos Garuda Indonesia sebagaimana disebut oleh akun Twitter @digeeembok.
Advertisement
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, delapanĀ dari 11 saksi adalah staf Garuda Indonesia serta rekan Siwi Sidi. Dari mereka, polisi akan menggali informasi mengenai profesi Siwi sebagai pramugari.
"Rencananya delapan saksi lagi yang akan dipanggil karena memang cuitan tersebut (cuitan akun Twitter @digeeembok) menyebut nama teman-teman [Siwi] dan staf Garuda Indonesia," kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2020).
Untuk tiga saksi lainnya merupakan saksi ahli. Mereka yang terdiri dari ahli bahasa hingga pidana akan dikorek keterangannya pekan depan.
"Ada tiga saksi ahli yang akan kita coba minta keterangannya, yakni saksi ahli bahasa, ahli ITE, dan ahli pidana. Semoga secepatnya diketahui siapa pemilik akun ini [akun Twitter @digeeembok]," sambung Yusri.
Sebelumnya, Siwi Sidi telah selesai diperiksa penyidik pada Senin (20/1/2020) kemarin. Siwi diperiksa kurang lebih lima jam dan dicecar 42 pertanyaan oleh pihak penyidik. Dia diperiksa sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 16.15 WIB.
Diketahui, Siwi didampingi kuasa hukumnya, Elza Syarief mengadakan konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020). Ia menegaskan informasi dari akun Twitter terhadap dirinya adalah tidak benar.
"Jadi pemberitaan dari akun @digeeembok itu tidak benar, saya merasa benar-benar harga diri saya dicoreng dan privasi saya untuk berada di pekerjaan saya dalam pramugari merasa saya tidak nyaman," ucap Siwi Sidi.
Bersama Elza Syarief, Sidi melaporkan akun Twitter @digeeembok ke Polda Metro Jaya. Laporan itu telah dibuat pada 28 Desember 2019.
Laporannya teregister dalam laporan polisi LP/8420/XII/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus. Pelaporan itu menggunakan jeratan Pasal UU ITE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pilkada Jawa Timur, Golkar Resmi Mengusung Khofifah-Emil Dardak
- Pesawat Jatuh di BSD, Kemenhub: Penjelasan Detail Tunggu Koordinasi
- Singapura Menghadapi Gelombang Baru Covid-19, Kasus Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
- Letusan Gunung Ibu Ciptakan Fenomena Unik karena Memicu Badai Petir Vulkanik
- Tingkatkan Cadangan Emas hingga Rp80 Triliun, Pengelola Tambang Gosowong Lakukan Efisiensi
Advertisement
Terbaru! Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 20 Mei 2024
Advertisement
Rekomendasi Menikmati Sendratari dan Pertunjukan Wayang di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
- Dalam Sehari, Gunung Semeru Alami 14 Kali Erupsi
- Menpar Soroti Pengerukan Tebing untuk Kepentingan Pariwisata
- Tiba di Bali, Elon Musk Disambut Luhut
- Ada Prospek Usaha, Warga Sekitar IKN Diharapkan Tidak Menjual Lahan
- Amankan Aksi Bela Palestina di Kedubes AS Hari Ini, Polisi Kerahkan 1.648 Personel
- Menkominfo Pastikan Starlink Tetap Bayar Pajak Seperti Operator Lain
Advertisement
Advertisement