Advertisement
China Sebut Taiwan Bisa Ikut Pertemuan di WHO
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa Taiwan juga memiliki akses dengan organisasi kesehatan dunia (WHO).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menyampaikan bahwa dalam kondisi saat ini pemerintah pusat China adalah yang paling peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Taiwan.
Advertisement
"Tidak ada yang lebih peduli tentang kesehatan dan kesejahteraan rekan-rekan kami di Taiwan daripada pemerintah pusat China," katanya dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri China, Sabtu (25/1/2020).
Menurutnya, setelah wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus corona tipe baru yang terjadi di Wuhan, Komisi Kesehatan Nasional langsung memberitahukan wilayah Taiwan dalam waktu yang cepat.
"Dari 13 hingga 14 Januari, seperti yang diminta oleh otoritas terkait di Taiwan, para ahli dari wilayah Taiwan datang ke Wuhan untuk melihat pekerjaan kami tentang pencegahan dan pengendalian, perawatan medis, dan deteksi patogen," ujar Geng.
Para ahli dari Taiwan juga berdiskusi dengan para ahli di mainland (China) yang berpartisipasi dalam pekerjaan medis tersebut. Bahkan para ahli Taiwan menyampaikan apresiasi yang tulus atas penyambutan mereka di mainland (China).
Dalam hal keikutsertaan Taiwan dalam organisasi internasional, Geng mengatakan bahwa ada mekanisme yang harus diikuti yakni Prinsip Satu-China. Para ahli medis dari Taiwan dapat menghadiri pertemuan teknis di WHO.
"Seperti yang berulang kali kami tekankan, keikutsertaan Taiwan dalam kegiatan organisasi internasional harus diatur secara adil dan sewajarnya mengikuti prinsip satu-China setelah konsultasi lintas selat. Berdasarkan pengaturan yang dibuat oleh China dan WHO, para ahli medis dari wilayah Taiwan dapat menghadiri pertemuan teknis yang relevan di WHO, dan sebaliknya, WHO dapat mengirim para ahli ke Taiwan untuk memeriksa atau membantu jika diperlukan," tutur Geng.
Wilayah Taiwan juga memiliki akses informasi ke WHO secara tepat waktu tentang kedaruratan kesehatan masyarakat global dan setiap kondisi darurat yang terjadi di wilayah Taiwan dapat dilaporkan kepada WHO secara tepat waktu.
"Pengaturan itu memastikan bahwa wilayah Taiwan dapat menangani keadaan darurat kesehatan masyarakat secara tepat waktu dan efektif terlepas dari dan di mana kondisi itu terjadi," ujar Geng.
Sebelumnya diberitakan Taipei Economic and Trade Office (TETO) menyatakan WHO telah mengadakan pertemuan darurat pada 22 Januari dan mengundang negara-negara dengan kasus penyebaran virus corona yang dikonfirmasi untuk hadir.
Namun, Taiwan tidak diundang ke pertemuan itu karena hambatan dari China.
Taiwan letaknya berdekatan dengan China, dan ancaman terkena infeksi sangat besar. Ketika WHO menganggap situasi ini sebagai hal yang mendesak dan mengadakan pertemuan darurat, seharusnya mengundang Taiwan untuk bergabung dalam upaya pencegahan epidemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement