Advertisement
Corona Belum Kelar, China Dilanda Wabah Flu Burung, 18.000 Ayam Dimusnahkan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Wabah flu burung H5N1 yang berkembang di sebuah kota di provinsi Hunan tengah China membuat hampir 18.000 ayam dimusnahkan.
Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan mengatakan dalam pernyataan di situs webnya Sabtu. Pernyataan itu tidak mengatakan kapan wabah itu terjadi, atau kapan pemusnahan dilakukan.
Advertisement
Hunan berada di sebelah Hubei, pusat penyebaran virus corona yang terpisah. Flu burung, ditemukan di sebuah peternakan di Kota Shaoyang, menewaskan 4.500 ekor ayam, lebih dari setengah kawanan ternak itu, kata kementerian itu.
Kota ini memusnahkan hampir 18.000 unggas setelah wabah. Pernyataan itu mengatakan wabah itu adalah "subtipe yang sangat patogen" dari flu H5N1, demikian dikutip dari Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bloomberg/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 6, Mobil Avanza Terbakar
- 10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bisa Buat Caption Instagram
- PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
Advertisement
Advertisement