Advertisement
Polri Mutasi Kapolres Natuna, Ada Kaitannya dengan Demo Warga Tolak WNI dari Wuhan?
Advertisement
Harianjogja.com, NATUNA - Di tengah demonstrasi warga Natuna yang menolak pulaunya jadi tempat isolasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan China, Polri justru memutasi Kapolres Natuna, AKBP Nugroho Dwi Karyanto. Apakah hal ini ada kaitannya?
"Nggak ada [kaitannya dengan demo]. Mutasi biasa dalam organisasi," tegas Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono, lewat pesan singkat, Selasa (4/2/2020).
Advertisement
Pergantian posisi di Polres Natuna ini tercantum dalam Surat Telegram Nomor ST/387/II/KEP./2020 tertanggal Senin (3/2/2020). Surat tersebut ditandatangani atas nama Kapolri, AS SDM Kapolri, Irjen Eko Indra Heri.
AKBP Nugroho Dwi Karyanto yang saat ini menjabat sebagai Kapolres Natuna diangkat menjadi Kapolres Asahan. Posisinya diganti AKBP Ike Krisnadian yang sebelumnya menjabat sebagai Direskrimum Polda Kepulauan Riau.
Mutasi di lingkungan Polda Kepri juga terjadi di Polres Lingga. AKBP Joko Adi Nugroho yang sebelumnya menjabat Kapolres Lingga diangkat menjadi Kabagwatpers Rosdim Polda Kepri. Posisi Kapolres Lingga kemudian diisi AKBP Boy Herlambang yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Bintan. Mutasi ini tercantum dalam Surat Telegram Nomor ST/388/II/KEP./2020 tertanggal Senin (3/2/2020).
Sebelumnya diberitakan, mutasi juga terjadi di tingkatan Polda. Ada sebanyak delapan kapolda baru yang dirotasi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono sebelumnya membenarkan mutasi itu. Argo mengatakan mutasi hingga promosi ini merupakan hal yang biasa.
"Mutasi perwira tinggi, pejabat utama polda, dan para kapolres adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty and tour of area, penyegaran, promosi, dan dalam rangka meningkatkan performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," kata Argo saat dimintai konfirmasi.
Sebelumnya, warga Natuna menggelar demo menolak wilayahnya menjadi tempat observasi 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan karena merebaknya virus Corona. Demo digelar warga di Lanud Raden Sadjad, juga di kantor DPRD Natuna.
Pendemo menegaskan tidak pernah bermaksud menolak WNI dari Wuhan, China, yang dievakuasi karena merebaknya virus Corona. Tapi pedemo meminta agar lokasi observasi benar-benar jauh dari permukiman guna mengantisipasi munculnya dampak kesehatan.
Warga Natuna yang ditemui Bupati Abdul Hamid Rizal meminta Pemkab meneruskan aspirasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka juga meminta pemerintah daerah dan pusat memberi kompensasi berupa jaminan kesehatan, seperti layanan kesehatan darurat, kemudian mendatangkan psikiater untuk masyarakat Natuna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
Advertisement
Golkar Lakukan Survei Elektabilitas Balon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Bantul 2024 Pekan Ini
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- BPS Ungkap 7,2 Juta Warga Indonesia Tidak Punya Pekerjaan
- Sidang Eks Menteri Pertanian SYL, KPK Bawa 4 Saksi dari Kementan
- Prabowo Usul Pembentukan Presidential Club, PKS Mendukung Penuh
- Mantan Hakim Agung Didakwa Melakukan TPPU dan Gratifikasi Rp25,9 Miliar
- Sidak ke Bea Cukai Bandara Soetta, Mendag Zulkifli Hasan Temukan WNA Bawa Mesin untuk Dijual
- Mantan Hakim Agung Gazalba Saleh Gunakan KTP Orang Lain untuk Pencucian Uang Rp25,9 Miliar
- Eks Kepala Bea Cukai Jogja Eko Darmanto Diduga Lakukan Pencucian Uang Capai Rp37,7 Miliar
Advertisement
Advertisement