Advertisement
Virus Corona: Australia Karantina Warga dari Wuhan di Barat Daya Jawa
Advertisement
Harianjogja.com, SYDNEY – Pemerintah Australia menggunakan Christmas Island yang berada di barat daya Jawa sebagai tempat karantina warganya yang dievakuasi dari Wuhan, China. Pulau ini lebih dekat ke Indonesia daripada ke daratan utama Benua Australia.
Sebuah pesawat yang mengangkut warga Australia dari Wuhan, dikabarkan sudah tiba di Pulau Christmas , pada Senin (3/2). Namun, sebelum ke pulau tersebut, pesawat Qantas Airways Ltd 747 yang mengangkut dari Wuhan mendarat lebih dahulu di Perth.
Advertisement
Dalam pesawat itu berisi 243 penumpang, 14 awak, empat pilot dan beberapa pejabat dari Departemen Kesehatan. Mereka mendarat di sebuah pangkalan militer di 1.200 kilometer utara Perth.
Australian Broadcasting Corp (ABC) melaporkan bahwa mereka kemudian dipindahkan ke dua pesawat lebih kecil ke Pulau Natal. ABC menyebut bahwa pesawat sewaan pertama itu mendarat di Christmas Island pada pukul 21.01, Senin waktu setempat.
Para pejabat belum bisa dimintai konfirmasi soal kedatangan penerbangan sewaan kedua.
Rumah-rumah di Pulau Natal, Australia, dilihat dari Google Street View.
Pemerintah Australia sebelumnya mengatakan berencana mengkarantina para warga yang dievakuasi di Christmas Island selama 2 minggu, yakni masa maksimum inkubasi virus corona.
Virus baru itu yang telah menyulut langkah darurat kesehatan global serta menewaskan lebih dari 400 orang di China, sebagian besar di Wuhan dan sekitar Provinsi Hubei.
New Zealand Herald melaporkan bahwa penerbangan evakuasi lainnya dengan menggunakan pesawat sewaan Air New Zealand Ltd, yang membawa 70 warga Selandia Baru dan sejumlah warga Australia, sudah berangkat dari Wuhan dan diperkirakan tiba di Auckland pada Selasa (4/2/2020).
ABC mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark, menyebut bahwa para warga Australia di penerbangan itu akan dibawa dari Auckland ke Christmas Island.
Di Hubei, hingga pekan lalu tercatat ada 600 warga Australia. Pemerintah Australia mengatakan akan mempertimbangkan untuk melakukan evakuasi lebih jauh jika diperlukan.
Penampakan bandara di Pulau Natal dilihat dari Google Maps.
Jumlah penduduk Christmas Island atau Pulau Natal diperkirakan sekitar 2.000 orang. Pulau ini terisolasi secara geografis dan jauh dari jangkauan manusia hingga abad ke-19.
Nama Christmas Island sendiri didapat dari kapten William Mynors dari kapal Royal Mary milik English East India Company waktu dia berlayar melewatinya pada hari Natal pada 1643.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement