Advertisement
Belum Diserahkan, Huntap untuk Korban Longsor Keburu Rusak
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG-- Sebanyak sembilan unit rumah di Kabupaten Magelang yang merupakan hunian tetap (huntap) untuk warga korban tanah longsor, hingga saat ini masih belum ditempati dengan alasan legalitas.
Komisi I DPRD Kabupaten Magelang mendesak Bupati Magelang untuk segera menyerahkan huntap untuk korban tanah longsor di dua kecamatan, yakni Kecamatan Salaman dan Windusari tersebut.
Advertisement
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten magelang, Prihadi mengungkapkan pembangunan rumah tersebut sudah selesai, namun rumah yang menempati tanah milik Pemkab Magelang itu, hingga sekarang belum diserahkan kepada warga yang hendak menerimanya.
Molornya penyerahan rumah hibah bagi korban bencana tanah longsong tersebut, membuat bangunan rumah mengalami kerusakan, terutama pada dinding dan kamar mandi.
"Belum lagi, kondisi rumah warga yang ditempati saat ini di lokasi rawan longsor. Pada musim hujan seperti sekarang ini, kami khawatir akan terjadi tanah longsor," katanya, di sela kunjungan kerja ke Genito, Kecamatan Windusari, Jumat (7/2/2020).
Karenanya, sambil menunggu proses legalitas penyerahan huntap tersebut, maka menurutnya akan lebih baik jika rumah tipe 36 tersebut di serahkan kepada warga, agar kondisi rumah terawat.
Untuk diketahui, sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) di dua kecamatan, yani Kecamatan Salaman dan Windusari, Kabupaten Magelang, menjadi korban tanah longsor pada tahun 2014.
Akibat tanah longsor tersebut rumah mereka rusak berat, sehingga tidak bisa ditempati lagi. Atas dasar itulah, tahun 2018 Pemkab Magelang membangun sembilan unit rumah tipe 36 untuk warga yang terkena bencana tanah longsor tersebut.
Anggota DPRD dari PDI Perjuangan, Budi Supriyanto menekankan, berdasarkan Permen Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, maka pemindahtanganan Barang Milik Daerah dilaksanakan dalam bentuk hibah untuk masyarakat korban bencana alam. Hibah itu berupa tanah dan bangunan hunian tetap berlokasi di Desa Genito, Kecamatan Windusari, dan Desa Margoyoso Kecamatan Salaman.
Kepala Desa Genito, Kecamatan Windusari, Trasmantoro menjelaskan saat ini warga sasaran huntap tersebut masih menempati rumah mereka di lokasi rawan longsor.
“Kami mohon kepada pemerintah untuk segera menyerahkan rumah tersebut agar segera bisa ditempati. Apalagi rumah sudah diundi, tapi kuncinya belum diserahkan,” ujarnya.
Di Desa Genito, terdapat empat unit rumah tipe 36, terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu dan ruang makan, serta satu kamar mandi. Namun saat ini, kondisi rumah kotor dan cat banyak yang mengelupan, sedangkan pintu kamar mandi rusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
- Heboh Efek Samping AstraZeneca Sebabkan TTS, Begini Respon Menteri Kesehatan
- Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
- Balas Serangan KKB Papua, Brimob dan Kopassus Diterjunkan
- Janji Tak Akan Intervensi Pembentukan Kabinet Prabowo, Jokowi: Kalau Usul Boleh
- Siap-Siap! Seleksi CPNS 2024 Segera Dibuka Mulai Bulan Depan, Cek Jadwal dan Formasinya
Advertisement
Advertisement